Penyakit Klamidia, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Kelamin August 13, 2024
SHARE ON
Penyakit Klamidia, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Kesehatan seksual sering kali menjadi topik yang sulit dibicarakan, namun sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang umum, tetapi sering kali tidak disadari, adalah klamidia. Klamidia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang sering ditemui, bahkan lebih sering daripada gonore (kencing nanah) maupun sifilis. Meskipun cukup umum, nyatanya penyakit ini sulit untuk dideteksi karena dampaknya baru akan terasa setelah 1-2 minggu sejak terinfeksi.

Apa itu Klamidia dan Penyebabnya?

Klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang paling umum, dan sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Meski terdengar menakutkan, klamidia sebenarnya bisa diobati dengan mudah menggunakan antibiotik. Namun, karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.

Meski tergolong penyakit yang mudah untuk disembuhkan, ternyata orang yang pernah menderita penyakit ini masih memiliki resiko untuk terjangkit kembali. Hal ini dikarenakan penyebarannya yang tidak hanya melalui cairan ejakulasi, tetapi juga dari cairan pra ejakulasi.

Bagaimana Penularan Penyakit Klamidia

Penularan Klamidia biasanya terjadi selama Kontak Seksual, klamidia paling sering menular melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang terinfeksi. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui selaput lendir pada alat kelamin, anus, atau mulut. Wanita hamil yang terinfeksi klamidia dapat menularkan bakteri ini kepada bayi selama proses persalinan. Hal ini dapat menyebabkan infeksi mata atau pneumonia pada bayi.

Klamidia juga dapat menular melalui penggunaan mainan seks yang terkontaminasi jika tidak dibersihkan dengan benar atau digunakan bersama tanpa kondom baru. Perlu diketahui bahwa Klamidia tidak menyebar melalui kontak tubuh biasa, jadi Anda tidak perlu khawatir tertular klamidia saat berbagi makanan atau minuman, berpelukan, berpegangan tangan dan segala kontak fisik biasa lainnya.

Pertanda atau Gejala yang Muncul

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi klamidia karena gejalanya bisa sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun, jika Anda mengalami beberapa gejala berikut, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter:

  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Nyeri di area perut bagian bawah
  • Bau tidak biasa dari vagina
  • Pendarahan berlebih selama menstruasi
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis
  • Nyeri atau pendarahan dari anus

Gejala-gejala ini mungkin tampak ringan, tetapi jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi serius dan bahkan kemandulan.

Apakah Penyakit Klamidia bisa Disembuhkan?

Kabar baiknya adalah, ya, klamidia bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Jika Anda didiagnosis dengan klamidia, dokter akan meresepkan antibiotik yang biasanya hanya perlu diminum selama 7 hari. Penting untuk mengikuti pengobatan sampai selesai dan pastikan pasangan Anda juga diobati untuk mencegah infeksi ulang. Jangan merasa malu atau takut untuk memeriksakan diri. Mengambil langkah cepat untuk mendapatkan pengobatan adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda.

Cara Terbaik untuk Mencegah Klamidia

Mencegah klamidia sebenarnya cukup sederhana. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan PMS, termasuk klamidia. Jika Anda aktif secara seksual, berbicaralah dengan pasangan Anda tentang pentingnya menggunakan kondom dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Penutup

Penyakit Klamidia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang umumnya cukup mudah untuk disembuhkan. Klamidia menular melalui cairan seksual, sehingga mudah dicegah dengan menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seksual. Untuk mengobati atau sekedar ingin mengetahui apakah Anda sedang terjangkit atau tidak, Anda dapat mencoba berkunjung ke Klinik Kirana. Dapatkan pengobatan serta tes terbaik untuk penyakit Klamidia dengan pelayanan terbaik dari tenaga medis di Klinik Kirana.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Phillips JA. Chlamydia Infections. Workplace Health Saf. 2019 Jul;67(7):375-376. doi: 10.1177/2165079919853590. Epub 2019 Jun 10. PMID: 31179859.Phillips JA. Chlamydia Infections. Workplace Health Saf. 2019 Jul;67(7):375-376. doi: 10.1177/2165079919853590. Epub 2019 Jun 10. PMID: 31179859. Accessed 17/7/2024
  • González-Fernández MD, Escarcega-Tame MA, López-Hurtado M, Flores-Salazar VR, Escobedo-Guerra MR, Giono-Cerezo S, Guerra-Infante FM. Identification of Chlamydia trachomatis genotypes in newborns with respiratory distress. An Pediatr (Engl Ed). 2023 Jun;98(6):436-445. doi: 10.1016/j.anpede.2023.04.010. Epub 2023 May 9. PMID: 37169687. Accessed 17/7/2024
  • Tong H, Heuer A, Walker N. The impact of antibiotic treatment for syphilis, chlamydia, and gonorrhoea during pregnancy on birth outcomes: A systematic review and meta-analysis. J Glob Health. 2023 Jun 16;13:04058. doi: 10.7189/jogh.13.04058. PMID: 37325885; PMCID: PMC10273026. Accessed 18/7/2024
  • Tuddenham S, Hamill MM, Ghanem KG. Diagnosis and Treatment of Sexually Transmitted Infections: A Review. JAMA. 2022 Jan 11;327(2):161-172. doi: 10.1001/jama.2021.23487. PMID: 35015033. Accessed 18/7/2024
  • Crofts M, Horner P. Chlamydia (uncomplicated, genital). BMJ Clin Evid. 2015 Apr 16;2015:1607. PMID: 25880031; PMCID: PMC4399547. Accessed 18/7/2024
  • Páez-Canro C, Alzate JP, González LM, Rubio-Romero JA, Lethaby A, Gaitán HG. Antibiotics for treating urogenital Chlamydia trachomatis infection in men and non-pregnant women. Cochrane Database Syst Rev. 2019 Jan 25;1(1):CD010871. doi: 10.1002/14651858.CD010871.pub2. PMID: 30682211; PMCID: PMC6353232. Accessed 18/7/2024

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait