Bisakah Kutil Kelamin Sembuh? Simak Penjelasannya

Pada kebanyakan kasus kutil kelamin bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus yang harus dijalani, meskipun terkadang membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tahunan namun kutil pada kelamin bisa mereda dengan sendirinya.

Tapi beberapa penderitanya merasakan rasa yang sangat mengganggu akibat adanya kutil kelamin, maka dari itu dokter kerap memberikan krim khusus yang dioleskan sekitar kutil untuk mempercepat penyembuhan kutil kelamin. Kutil juga dapat diangkat melalui proses bedah saat obat oles atau krim yang diberikan sudah tidak efektif.

Berapa Lama Kutil Kelamin Bisa Sembuh ?

Kutil kelamin bisa hilang dengan sendirinya, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk hal ini dapat berbeda-beda. Sekitar 80% orang yang terinfeksi virus penyebab kutil kelamin akan sembuh dari infeksi dalam waktu 18 hingga 24 bulan, maka dari itu menjaga kesehatan dan mengatur pola makan yang sehat serta banyak berolahraga dapat menjaga stabilitas sistem imun Anda

namun perlu diingat, bahwa kutil kelamin merupakan salah satu gejala yang timbul akibat infeksi virus HPV. Oleh karena itu, jika Anda mengobati kutil yang terjadi maka hanya gejala fisik HPV tersebut yang hilang, namun infeksi virus HPV yang terjadi kemungkinan besar masih terdapat dalam tubuh.

Apakah Kutil Kelamin Dapat Hilang?

Meskipun tidak semua kasus HPV dapat disembuhkan, kutil kelamin dapat diobati. Anda juga bisa mengalami periode waktu yang panjang tanpa adanya gejala, namun mungkin sulit untuk menghilangkan kutil kelamin selamanya.

Hal ini karena kutil kelamin hanyalah salah satu gejala dari HPV, yang bagi sebagian orang bisa menjadi infeksi kronis seumur hidup. Bagi mereka yang berhasil mengatasi infeksi HPV, masih ada kemungkinan terinfeksi kembali, baik oleh strain yang sama maupun yang berbeda. Bahkan, ada kemungkinan terinfeksi beberapa strain sekaligus, meskipun ini lebih jarang terjadi.

Jadi, meskipun telah diobati, kutil kelamin mungkin bisa muncul kembali di masa depan. Hal ini tergantung pada apakah Anda telah divaksinasi, bagaimana kondisi sistem imun Anda, jenis strain HPV yang Anda miliki, serta jumlah virus yang ada di dalam tubuh (beban virus).

Beberapa strain HPV berisiko tinggi dan dikaitkan dengan pembentukan karsinoma sel skuamosa (kanker) di kemudian hari, dan Anda mungkin tidak akan menyadari jika memiliki strain HPV berisiko tinggi hingga lesi prakanker atau kanker terbentuk.

5 Hal Yang Harus di perhatikan dalam Pencegahan Berkelanjutan

• Praktik Seksual yang Aman: Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan HPV kepada pasangan, atau jika anda masih ragu sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual terlebih dahulu.
• Vaksinasi HPV: Jika Anda belum mendapatkan vaksin HPV, diskusikan dengan dokter tentang kemungkinan mendapatkannya.
• Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan berkala dengan dokter untuk memantau kemungkinan kambuhnya kutil atau tanda-tanda infeksi lainnya.
• Komunikasi dengan Pasangan: Berdiskusi dengan pasangan tentang riwayat kutil kelamin dan pentingnya pencegahan bersama.
• Gaya Hidup Sehat: Pertahankan gaya hidup sehat, termasuk nutrisi yang baik dan olahraga teratur, untuk mendukung sistem imun tubuh.

Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa menjaga kesehatan organ intim dan melakukan hubungan secara sehat merupakan kunci utama dalam mencegah penyakit menular seksual. Bagi Anda yang aktif dalam berhubungan seksual, baiknya Anda rutin dalam mengecek kesehatan organ intim setidaknya satu kali dalam setahun. 

Tes penyakit menular seksual tersebut tak perlu Anda lakukan hanya saat sudah terjadi gejala atau sudah menimbulkan rasa tidak nyaman pada organ intim, skrining secara rutin tanpa timbulnya gejala apapun. Anda bisa melakukan pengecekan kutil kelamin ataupun penyakit menular seksual lainnya di Klinik Kirana, Klinik yang sangat berpengalaman mengobati dan menangani berbagai keluhan dan penyakit menular seksual. Tak perlu pikir panjang, klik disini Untuk Konsultasikan Gejala Kutil Kelamin dengan Klinik Kirana.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial