Keputihan Wanita: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kesehatan August 2, 2024
SHARE ON
Keputihan Wanita: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Keputihan adalah kondisi yang umum dialami oleh wanita dan seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Jika Anda berusia 25-45 tahun dan sering mengalami keputihan yang berlebih atau tidak normal, kami akan membahas lengkap mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apa penyebab keputihan wanita?

Keputihan disebabkan keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim yang merupakan proses alami tubuh. Keputihan merupakan bagian normal dari siklus menstruasi yang dialami oleh semua wanita, termasuk remaja perempuan. Proses ini penting untuk kesehatan reproduksi, membantu mengeluarkan sel-sel mati dan bakteri dari dalam vagina, sehingga mencegah infeksi dan menjaga keseimbangan pH.

Apa fungsi keputihan bagi wanita?

Keputihan yang normal sangat berguna bagi wanita teruatama kesehatan reproduksinya, selain menjaga kesehatan reproduksi keputihan memiliki peran penting seperti

1. Membersihkan Vagina

Cairan keputihan berfungsi untuk mengeluarkan sel-sel mati dan bakteri dari dalam vagina. Proses ini membantu menjaga kebersihan area genital dan mencegah infeksi. Dengan demikian, keputihan berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan mikroorganisme yang sehat di dalam vagina.

2. Menjaga Kelembapan Vagina:

Keputihan juga berfungsi untuk menjaga kelembapan vagina. Kelembapan ini penting untuk mencegah iritasi dan menjaga kesehatan jaringan vagina. Tanpa kelembapan yang cukup, jaringan vagina bisa menjadi kering dan rentan terhadap luka atau infeksi.

3. Perlindungan dari Infeksi

Lendir yang dihasilkan oleh keputihan mengandung zat-zat yang dapat melawan bakteri dan jamur. Zat-zat ini membantu melindungi vagina dari infeksi, menjaga keseimbangan pH, dan memastikan bahwa vagina tetap sehat. Keputihan bertindak sebagai garis pertahanan pertama terhadap patogen yang dapat menyebabkan infeksi.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, kita dapat melihat betapa pentingnya keputihan dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita. Namun, jika terjadi perubahan dalam jumlah, warna, atau bau keputihan, atau jika disertai dengan gejala lain seperti rasa gatal atau nyeri, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5 Gejala Keputihan yang tidak normal

Meskipun keputihan adalah proses alami, ada beberapa tanda yang menunjukkan keputihan tidak normal dan mungkin memerlukan konsultasi dengan dokter, perubahan tertentu pada keputihan bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa gejala keputihan yang tidak normal:

1. Perubahan Warna dan Konsistensi

Keputihan normal umumnya berwarna bening atau putih susu, dengan tekstur encer hingga sedikit kental. Sementara keputihan yang tidak normal warnanya berubah menjadi kuning, hijau, keabu-abuan, atau kecokelatan. Perubahan tekstur menjadi sangat kental, menggumpal, atau berbusa juga perlu diperhatikan. Perubahan ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi medis lain yang memerlukan penanganan segera.

2. Bau yang Tidak Sedap

Keputihan normal memiliki bau yang samar atau tidak berbau sama sekali. Jika anda mencium seperti ada Bau amis, busuk, atau menyengat menandakan ketidakseimbangan bakteri atau adanya infeksi. Bau yang tidak sedap adalah tanda yang jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan harus segera dikonsultasikan dengan dokter.

3. Rasa Gatal atau Terbakar

Rasa gatal, terbakar, atau iritasi di area vagina bisa menjadi gejala infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Jika Anda mengalami gejala ini, penting untuk segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

4. Nyeri pada Vagina

Keputihan normal tidak menimbulkan rasa sakit. Namun jika anda merasa Nyeri pada vagina, terutama saat berhubungan seksual atau buang air kecil, bisa menandakan adanya infeksi atau peradangan. Nyeri ini perlu diperiksakan untuk mengidentifikasi penyebab dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

5. Pendarahan di Luar Siklus Menstruasi

Keputihan bisa bercampur sedikit darah menjelang atau setelah menstruasi. Pendarahan di luar siklus menstruasi, terutama jika disertai gejala lain seperti nyeri, perlu segera diperiksakan. Pendarahan abnormal ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda.

Detail lengkap mengenai ciri keputihan tidak normal

Cara Mengatasi Keputihan 

Mengatasi keputihan bisa dimulai dengan kebiasaan hidup yang sehat dengan rajin berolahraga, makan makanan yang sehat serta menjaga kebersihan pada pakaian dalam dan rutin membersihkan area vagina.

1. Menjaga Kebersihan Vagina

Bersihkan area kewanitaan dengan air hangat dan sabun lembut. Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras yang bisa mengiritasi vagina. Penting untuk membersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri. Setelah membersihkan, keringkan area kewanitaan dengan handuk bersih dan lembut. Kelembapan berlebih dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

Anda sebaiknya menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan gantilah secara teratur, terutama setelah berolahraga atau beraktivitas yang menyebabkan banyak keringat.

2. Menggunakan Obat Alami

Beberapa obat alami dapat membantu mengatasi keputihan. Misalnya, yogurt probiotik yang mengandung bakteri baik bisa membantu memulihkan keseimbangan flora vagina. Bawang putih, dengan sifat antimikrobanya, dan minyak kelapa, dengan sifat antijamurnya, juga dapat digunakan sebagai pengobatan alami. 

3. Menghindari Penggunaan Produk yang Mengandung Pewangi

Pilih pembalut dan pantyliner yang tidak mengandung pewangi atau bahan kimia keras. Gantilah secara teratur untuk menjaga kebersihan dan gunakan produk yang diformulasikan khusus untuk area intim dan hindari yang mengandung pewangi, pewarna, atau bahan kimia keras.

Baca selanjutnya: 9 Cara Alami Serta Efektif Mengatasi Keputihan Anda

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Anda mengalami keputihan yang disertai dengan gejala tidak normal, seperti bau yang tidak sedap, rasa gatal atau terbakar, atau nyeri pada vagina, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus.

Klinikkirana.com menyediakan layanan konsultasi dan perawatan untuk mengatasi berbagai masalah keputihan. Dengan tim dokter berpengalaman, Anda akan mendapatkan penanganan yang tepat dan profesional. Anda bisa melakukan konsultasi online atau datang langsung ke klinik kami untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

 

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Patel V, Pednekar S, Weiss H, et al. Why do women complain of vaginal discharge? A population survey of infectious and psychosocial risk factors in a South Asian community. Int J Epidemiol. 2005;34(4):853-862. Accessed 03/08/2024
  • Puri K, Madan A, Bajaj K. Incidence of various causes of vaginal discharge among sexually active females in age group 20-40 years. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2003;69(2):122-125. Accessed 03/08/2024
  • Mahakal NS, Solanki AD, Patel D, Deshmukh RS. Incidence of various causes of vaginal discharge based on simple laboratory methods on OPD bases in pregnant & nonpregnant women of 11-60 year age group. Int J Sci Res. 2011;2:352-354. Accessed 03/08/2024

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait