4 Hal Yang Harus Orangtua Ajarkan Tentang Edukasi Seks Pada Anak

Di era informasi yang serba cepat dan mudah diakses, Edukasi seksual menjadi sangat krusial, terutama bagi remaja. Mengingat Sejauh klinik kirana berdiri terdapat hampir 5%-10% pasien yang berkonsultasi adalah remaja yang berusia 15 - 17th. Oleh karena itu mengedukasi anak pra-remaja tentang seks adalah hal yang baik untuk membekali anak dengan pengetahuan cukup.

Edukasi seksual tidak hanya mengajarkan tentang biologi reproduksi, tetapi juga membantu anak memahami tentang batasan, persetujuan, dan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan Edukasi yang tepat, anak dapat membuat keputusan yang lebih informasi mengenai tubuh mereka dan interaksi sosial mereka.

Bagaimana cara memberikan pendidikan seks pada anak?

Pendidikan seks untuk anak dan anak yang memasuki usisa remaja harus dimulai dengan menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur. Orang tua perlu menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan, membahas topik dari persetujuan hingga kesehatan reproduksi. Pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak, serta memasukkan diskusi tentang nilai-nilai dan etika. Berikut ini adalah 4 Hal yang bisa ditekankan pada anak.

1. Mengajarkan Anatomi Alat Reproduksi

Pengetahuan dasar tentang anatomi alat reproduksi sangat penting sebagai fondasi edukasi seksual. Orang tua harus menyediakan informasi yang akurat tentang fungsi dan perubahan yang terjadi pada alat reproduksi selama pubertas, serta menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

2. Tekankan Untuk Hindari Seks Bebas

Orang tua harus menyampaikan pada anak pentingnya menghindari prilaku seks bebas saat usia remaja atau dewasa dengan alasan kesehatan, emosional, dan sosial. Diskusikan konsekuensi dari seks bebas, seperti risiko penyakit menular seksual dan kehamilan tidak terencana, serta bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan anak.

3. Ajarkan Untuk Menghormati Batasan Pada Laki dan Perempuan

Mengajarkan menghormati batasan sangat kritikal. Anak perlu memahami pentingnya menghargai batasan fisik dan emosional diri sendiri dan orang lain. Ini termasuk menolak tekanan untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak nyaman atau tidak aman.

4. Lakukan Dialog Terbuka

Pemilihan kata dan penjelasan yang disesuaikan dengan usia anak sangat penting. Menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung dapat membantu anak lebih mudah memahami topik yang kompleks ini. Selain itu, mengajak anak untuk bertanya dan menyampaikan pemikirannya juga sangat dianjurkan untuk membangun komunikasi dua arah.

Dukungan emosional dari orang tua sangat penting dalam edukasi seksual. Orang tua harus menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak merasa aman untuk mengungkapkan kekhawatiran, pertanyaan, dan curahan hati mereka tanpa takut dihakimi seperti halnya bertanya tentang perubahan pada bentuk tubuh, hal yang terjadi saat masa pubertas, serta perubahan lain pada fisik atau emosional.

Kesimpulan

Pendidikan seksual adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan keterlibatan aktif dari orang tua. Dengan memahami dan menerapkan tips dari sumber-sumber terpercaya, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan sikap yang sehat terhadap seksualitas dan hubungan interpersonal.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial