6 Penyebab Vagina Gatal Setelah Berhubungan Intim

Ginekologi August 6, 2022
6 Penyebab Vagina Gatal Setelah Berhubungan Intim

Vagina gatal setelah berhubungan intim sebenarnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda bisa mendapatkan penanganannya dengan tepat.

Beberapa dari Anda mungkin ada yang mengeluh vagina gatal setelah melakukan hubungan seksual. Meski dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kondisi vagina gatal setelah berhubungan intim sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Berbagai penyebab vagina gatal setelah berhubungan seks

Ada berbagai kondisi yang menjadi penyebab vagina gatal setelah berhubungan intim. Beberapa di antaranya bersifat sementara dan akan hilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu, tetapi ada pula yang memerlukan perawatan khusus. Berikut adalah berbagai penyebab vagina gatal setelah berhubungan intim.

1. Alergi

Salah satu penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual adalah alergi. Beberapa hal yang berisiko membuat vagina gatal setelah bercinta adalah cairan lubrikan dan penggunaan kondom berbahan lateks.

Kandungan paraben dan sulfat pada kondom atau cairan lubrikan bisa saja memicu alergi sehingga vagina Anda menjadi gatal. Maka dari itu, jangan asal menggunakan kondom atau cairan lubrikasi. Sebaiknya, Anda memahami dulu zat-zat yang terkandung dalam kondom atau cairan lubrikasi dan memastikannya aman untuk tubuh Anda.

Selain itu, kondisi alergi yang membuat vagina gatal setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh cairan sperma pasangan Anda. Reaksi alergi sperma yang dikenal dengan hipersensitivitas plasma seminalis ini terbilang jarang terjadi pada setiap wanita.

Namun, Anda bisa saja mengalami gejala vagina gatal saat pertama kali berhubungan seksual. Jika kemungkinan kondisi ini yang Anda alami, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

2. Iritasi atau berlebihan dalam membersihkan vagina

Sah-sah saja apabila Anda ingin membersihkan diri sebelum melakukan hubungan seksual bersama pasangan.

Namun, membasahi dan membersihkan area vagina yang sensitif dengan sabun atau produk pembersih kewanitaan yang mengandung wewangian tertentu sebenarnya tidak disarankan. Pasalnya, hal tersebut justru dapat menimbulkan bahaya berupa iritasi pada vagina.

Jika kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus maka bisa saja memengaruhi organ intim Anda sehingga vagina terasa gatal. Untuk mengatasinya, Anda bisa menghentikan kebiasaan menggunakan produk pembersih kewanitaan.

3. Memiliki masalah kulit

Beberapa masalah kulit, seperti eksim dan lichen sclerosus (gangguan kulit kronis yang sering menyerang area genital dan anus) juga bisa menjadi penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual.

Umumnya, rasa gatal tersebut dapat menyerang area vulva (bibir vagina) yang apabila digaruk terus menerus akan membuat bibir vagina menjadi merah dan iritasi.

4. Kurangnya pelumas saat penetrasi

Jika vagina Anda tidak basah dengan maksimal atau kering sebelum melakukan penetrasi, gesekan yang timbul saat penetrasi dapat membuat vagina gatal, iritasi, bahkan lecet.

Vagina gatal setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan oleh aktivitas seksual yang terlalu keras, dilakukan dalam jangka waktu yang lama, atau hubungan seksual menggunakan kondom yang dilakukan cukup lama tetapi cairan pelumasnya berkurang.

Kondisi ini bukanlah masalah yang serius, tetapi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan cairan lubrikasi sebelum melakukan hubungan seksual.

5. Kadar pH di area vagina tidak seimbang

Kadar pH vagina yang seimbang berada pada rentang 3,8 hingga 4,5. Lingkungan asam ini dilindungi oleh bakteri baik yang menjaga vagina dari pertumbuhan bakteri dan ragi berbahaya. Ketika pH vagina tinggi maka dapat meningkatkan risiko infeksi vagina sehingga menimbulkan rasa gatal.

Untuk menghindari vagina gatal setelah berhubungan seksual, sebaiknya gunakan pelumas organik berbasis air, yakni yang cocok dengan berbagai bentuk alat kontrasepsi, termasuk kondom.

6. Infeksi jamur atau bakteri

Alasan vagina gatal setelah berhubungan intim berikutnya adalah berbagai jenis infeksi pada vagina, baik yang diakibatkan oleh jamur atau bakteri.

Perubahan kadar pH vagina menyebabkan terjadinya penurunan bakteri baik dan peningkatan bakteri buruk sehingga berisiko menyebabkan infeksi. Terlebih apabila disertai dengan gejala lainnya, seperti keputihan yang berbau menyengat dan rasa nyeri pada vagina.

Meski demikian, jangan panik dulu, sebab belum tentu kondisi tersebut merupakan penyakit infeksi menular seksual. Pasalnya, bisa saja diakibatkan oleh vaginosis bakteri atau ragi yang muncul akibat penurunan kadar pH. 

Akan tetapi, jika vagina gatal tetap terjadi setiap kali Anda berhubungan seks, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya dokter akan meresepkan berbagai obat, termasuk obat pereda nyeri dan obat antijamur.

7. Penyakit infeksi menular seksual

Vagina gatal setelah berhubungan seksual memang belum tentu menandakan Anda terkena penyakit infeksi menular seksual.

Namun, ada beberapa penyakit infeksi menular seksual yang patut Anda waspadai karena ditandai dengan gejala vagina gatal, seperti trikomoniasis, klamidia, gonorea, herpes genital, atau kutil kelamin. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat hubungan seksual yang tidak aman.

Apabila Anda mencurigai diri sendiri terkena penyakit infeksi menular seksual, sebaiknya jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan untuk membantu meredakan gejala penyakit.

Cara mengatasi vagina gatal setelah berhubungan intim

Cara mengatasi vagina gatal setelah berhubungan intim sebenarnya tergantung pada penyebabnya. Untuk penyebab yang ringan, seperti alergi atau iritasi ringan, dapat diatasi dengan melakukan pengobatan rumahan sebagai berikut:

  • Hindari melakukan hubungan seksual sampai kondisi vagina Anda membaik
  • Menjaga area kelamin tetap dalam kondisi kering
  • Hindari menggunakan douche atau produk pembersih vagina
  • Menggunakan kondom berbahan nonlateks saat melakukan hubungan seksual
  • Menggunakan obat topikal (oles) dari apotek untuk mengobati infeksi jamur ringan

Kapan harus ke Klinik Kirana

Vagina gatal setelah berhubungan seksual sebenarnya bukan merupakan kondisi yang perlu dikhawatirkan.

Namun, jika pengobatan rumahan tidak dapat mengatasi vagina gatal setelah berhubungan seksual atau muncul ruam, nyeri, pembengkakan, serta gejala lainnya yang mengindikasikan infeksi penyakit menular seksual, sebaiknya segera periksakan diri ke Klinik Kirana

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul, terutama untuk melihat secara langsung kondisi vagina Anda menggunakan alat yang bernama inspekulo. Pemeriksaan ini mungkin akan terasa tidak nyaman, namun dibutuhkan untuk memeriksa kondisi leher rahim Anda.

Jika diperlukan, sedikit jaringan vagina akan diambil dan diperiksakan ke laboratorium guna mengetahui penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual yang Anda alami.

 Baca Juga : 

Bisa Menyebabkan Kebutaan, Ini Bahaya Gonore Pada Mata Bayi

Tanda Gonore Sudah Parah Pada Pria

 

Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Savas JA, Pichardo RO. Female Genital Itch. Dermatol Clin. 2018 Jul;36(3):225-243. doi: 10.1016/j.det.2018.02.006. Epub 2018 Apr 26. PMID: 29929595. Accessed 29/11/2023
  • clevelandclinic. 8 Possible Reasons Why Your Vagina Itches https://health.clevelandclinic.org/itchy-vagina/. Accessed 29/11/2023
  • everydayhealth. https://www.everydayhealth.com/vaginal-itching/guide/ What Is Vaginal Itching? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Accessed 29/11/2023

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait