Penting! Pahami Tindakan Pencegahan PMS Pada Remaja Berikut Ini Sebelum Terlambat

PMS atau penyakit menular seksual dapat menjadi ancaman serius bagi para remaja, khususnya bagi mereka yang sedang berada di fase tingginya rasa ingin tahu. Pemahaman ini wajib untuk disalurkan pada masyarakat umum agar tidak mengalami hal-hal tidak diinginkan. Apa saja tindakan pencegahan PMS pada remaja yang bisa dilakukan? Simak penjelasan berikut agar para remaja bisa terhindar dari PMS.

Edukasi Seks Sejak Dini

Orang dewasa, termasuk para orang tua wajib untuk mengenalkan sekaligus memberikan seks edukasi terhadap anak sejak dini. Salah satu alasan kenapa poin ini bisa jadi pencegahan terbaik adalah karena anak akan mendapat bekal tentang pengetahuan dan cara menjaga diri dari segala hal terkait seksual. 

Selain itu, edukasi seks sejak ini juga berperan dalam mencegah terjadinya penyimpangan atau bahkan kekerasan seksual, khususnya ketika memasuki usia remaja. Penyaluran edukasi akan membangkitkan kesadaran pada anak mengenai masalah seksual dari segi moral, komitmen, etika, hingga agama.

Pencegahan terhadap kekerasan seksual akibat dari edukasi yang minim harus jadi pusat perhatian setiap orang tua. Setiap tahunnya, kekerasan seksual di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun dengan identitas pelaku yang tidak asing. Maksud dari tidak asing di sini adalah pelaku bisa datang dari orang terdekat, seperti teman, saudara, tetangga, bahkan tidak menutup kemungkinan pelakunya adalah orang tua.

Oleh karena itu, pendidikan seksual wajib dilakukan sejak dini agar ketika remaja nanti dapat memiliki pemahaman dan rasa waspada lebih terhadap ancaman seksual.

Tidak Melakukan Seks Bebas

Di era modern yang berkembang pesat ini, berita tentang adanya seks bebas sudah seperti makanan sehari-hari di sosial media. Hal ini berawal dari adanya dorongan seksual ketika memasuki masa remaja. Pada dasarnya, baik pria maupun wanita sama saja, yakni sama-sama mendorong diri untuk berbuat perilaku seksual.

Perilaku seksual apabila tidak dikontrol dan terjatuh ke dalam seks bebas dapat memberikan efek negatif yang berbahaya. Seks tidak aman menjadi salah satu hal yang sangat rawan akan datangnya penyakit menular seksual. Selain itu, perilaku seks bebas juga memicu terjadinya kehamilan pranikah dan berujung pada meningkatnya aborsi kandungan di kalangan remaja.

Perilaku seks bebas bisa dikatakan sangat rawan terjadi baik di kota maupun desa. Karena itulah penting bagi seorang remaja dalam mengatur hawa nafsu sebaik mungkin agar tidak terjerumus ke lubang seks bebas dan penyakit menular seksual.

Sunat Pada Lelaki

Source Gambar: Canva Pro Collection

Khitan atau sunat (sirkumsisi) adalah sebuah proses yang mampu menjauhkan PMS dari remaja laki-laki. Ini adalah langkah pembersihan pada alat kelamin sekaligus mencegah terjadinya infeksi akibat kotoran (smegma) yang menumpuk.
Selain infeksi akibat kotorna, sunat juga dapat mencegah penyakit menular seksual seperti Human Papillomavirus atau HPV. Hal ini juga berlaku ke penyakit lain, seperti herpes dan sifilis yang bisa membahayakan diri. Pada tahun 2007, WHO telah menyarankan bersunat semenjak bayi sebagai salah satu cara terbaik mencegah Human Immunodeficiency Virus atau HIV.

Berikan Perlindungan Vaksin 

Langkah pencegahan penyakit menular seksual pada remaja selanjutnya adalah dengan memberikan perlindungan vaksin, khususnya HPV. Badan kesehatan dunia, WHO telah merekomendasikan penggunaan vaksin HPV sejak tahun 2006 dengan sasaran utama anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun.

Cara ini dinilai efektif mampu mengurangi resiko terjadinya kanker serviks pada perempuan. Sayangnya, vaksin HPV di Indonesia sendiri masih tergolong minim karena kurangnya kewaspadaan pada kanker serviks dan bahaya lain yang mengintai. Meskipun begitu, tidak mengubah fakta bahwa vaksin HPV dapat berperan penting dalam mencegah PMS pada remaja.

Bangun Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak

Selain tentang pemahaman dan tindakan, komunikasi antara orang tua dan anak juga wajib diperhatikan. Sebagai orang tua, wajib untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa pergaulan sang anak ketika memasuki usia remaja. Keterbukaan dan sifat komunikatif yang terjadi dapat membimbing anak secara sempurna ketika mengalami perubahan yang terjadi selama pubertas dan perkembangan menuju dewasa.

Jaga Kebersihan Genital

Poin terakhir yang bisa dilakukan dalam pencegahan penyakit menular seksual pada remaja adalah dengan cara membersihkan genital secara teratur. Kebersihan dapat melindungi alat kelamin dari bakteri atau virus yang bisa saja datang menginfeksi. Jika dibiarkan kotor, bukan tidak mungkin bakteri akan mudah berkembang.

Jika alat kelamin tidak terjaga dengan baik dan jatuh ke dalam perilaku seks bebas, bahaya penyakit menular seksual dapat mengancam di setiap detiknya. Akan terlambat jika tidak dipersiapkan sedini mungkin mengingat dampak PMS sangat besar bagi para remaja ke depannya. Mulai dari luka infeksi, kemandulan, hingga kematian. 

Kenali Penyakit Menular Seksual Penyebab Kematian sedini mungkin agar bisa menyiapkan diri dalam mencegah sekaligus menghindari seluruh marabahaya yang datang dari penyakit menular seksual.

Itulah penjelasan tentang tindakan pencegahan penyakit menular seksual (PMS) pada remaja. Yuk, mulai dari sekarang perhatikan pola hidup dan tambah kewaspadaan terhadap ancaman penyakit menular seksual demi masa depan yang lebih baik! Segera konsultasikan ke dokter apabila memiliki atau merasa tidak nyaman dengan gejala / kondisi kesehatan seksual kamu.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial