Mengenal Perbedaan HIV Dengan AIDS

Kelamin August 31, 2022
Mengenal Perbedaan HIV Dengan AIDS

Selama ini orang mengenal HIV/AIDS sebagai penyakit yang sama. Pada dasarnya, HIV dan AIDS memang disebabkan oleh virus yang sama, dengan cara penularan yang sama. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui perbedaan mendasar antara HIV dan AIDS. Agar masyarakat tidak salah kaprah mengenai penyakit ini. 

Mengenal HIV dan AIDS

HIV adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus yang menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh akibat virus ini menyerang dengan cara menghancurkan sel CD4 dalam tubuh. Akibat lemahnya daya tahan tubuh ini, maka akan rentan terinfeksi penyakit. Sistem daya tahan tubuh normalnya bisa melawan infeksi segala jenis virus. Ketika terinfeksi HIV, daya tahan tubuh bakal melemah.

HIV ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh seperti darah, sperma dan cairan vagina. Namun HIV tidak ditularkan melalui air liur. Penyakit HIV biasanya selalu menyebabkan gejala seperti flu sekitar dua sampai empat minggu setelah penderita tertular HIV.

Setelah itu, penyakit bakal memasuki periode laten dimana sistem kekebalan bakal terus mengendalikan infeksi. Fase ini akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Sedangkan AIDS adalah kondisi saat infeksi HIV berkembang sampai stadium 3, atau tahapan penyakit ketika virus sudah sangat merusak sistem daya tahan tubuh. AIDS adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome.

Begitu infeksi HIV sudah masuk ke tahap AIDS, penderita bisa mengalami komplikasi penyakit yang kompleks, seperti tuberkulosis, pneumonia, kanker, meningitis, kelumpuhan dan berbagai penyakit lainnya. Pada tahap ini daya tahan tubuh sudah tidak berfungsi lagi sehingga tubuh rentan untuk terkena penyakit dan bisa menimbulkan kematian akibat infeksi penyakit. 

Kepatuhan pada terapi obat antiretroviral dapat mencegah infeksi HIV berkembang ke tahap stadium 3.

Cara penularan HIV dan AIDS Yang Perlu Anda Ketahui

Virus HIV dapat  masuk ke tubuh lewat luka di kulit atau melalui selaput lendir seperti bagian dalam vagina, anus, atau ujung penis. Cara penularan HIV dan AIDS bisa dari:

  • Hubungan seks, baik lewat vagina maupun anal tanpa menggunakan kondom.

  • Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dari penderita HIV/AIDS, misalkan untuk narkoba, tindik, tato

  • Luka terbuka terkena darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV/AIDS

  • Transfusi darah dari orang yang terkena HIV/AIDS.

Gejala HIV & AIDS Yang Perlu Anda Waspadai

Gejala HIV dibagi berdasarkan tahap perkembangan penyakitnya, yaitu:

Tahap 1: Infeksi HIV Akut

Tahap pertama HIV adalah tahap infeksi akut, yang terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.

Gejala pada tahap ini muncul 2–4 minggu setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV, karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Pada tahap ini, jumlah virus di dalam aliran darah cukup tinggi sehingga penularan infeksi lebih mudah terjadi.

Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat dan dapat berlangsung hingga beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejalanya meliputi:

  • Demam hingga menggigil
  • Muncul ruam di kulit
  • Muntah
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Sakit tenggorokan dan sariawan

Tahap 2: Infeksi HIV Kronis (Masa Laten)

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten bisa berlangsung sampai beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV tetap aktif merusak daya tahan tubuh, tetapi berkembang biak dalam jumlah yang lebih sedikit.

Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita bahkan tidak merasakan gejala apa pun pada tahap ini. Namun, sebagian lainnya mengalami sejumlah gejala berikut:

  • Berat badan menurun
  • Berkeringat di malam hari
  • Batuk
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Herpes zoster
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Tahap 3: AIDS

Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani akan membuat HIV makin berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah sehingga penderita akan lebih mudah terserang infeksi lain.

Gejala AIDS meliputi:

  • Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya
  • Berkeringat di malam hari
  • Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus
  • Bintik ungu di kulit yang tidak bisa hilang
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari
  • Diare kronis
  • Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, di ketiak, leher, dan selangkangan
  • Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi, lupa ingatan, dan kebingungan
  • Mudah memar atau berdarah
  • Tubuh terasa mudah lelah
  • Mudah marah dan depresi
  • Ruam atau bintik di kulit
  • Sesak napas

Pentingnya Tes HIV Untuk Mencegah AIDS

Tes HIV menjadi hal yang vital untuk dilakukan untuk mengetahui status diri. Apabila positif HIV, kondisi AIDS  dapat dicegah dan memberi harapan hidup yang tetap sehat.

Beberapa orang yang sepatutnya melakukan tes HIV, yaitu:

  • Aktif berhubungan seks, termasuk hubungan sesama jenis

  • Mengalami pelecehan seksual

  • Menggunakan narkoba suntik

  • Menjalani pengobatan injeksi, seperti injeksi hormon dan steroid

  • Terdiagnosis penyakit menular seksual dan tuberkulosis

  • Hamil dan berencana untuk hamil

  • Orang yang terinfeksi HIV seringkali tidak menyadari bahwa ia telah tertular. Apabila kondisi tersebut tidak ditangani dengan konsumsi ARV, individu tersebut akan berisiko mengalami AIDS yang lebih sulit untuk diobati.

HIV tidaklah sama dengan AIDS. Orang yang terinfeksi HIV saat ini memiliki risiko yang kecil untuk menderita AIDS, berkat adanya obat ARV. Pastikan Anda untuk selalu menjalani tes HIV, terutama jika berasal dari kelompok berisiko.

Ditinjau Oleh : dr Hadi Purnama 

Sumber : alodokter (2021) HIV & AIDS

Mitrakeluarga.com (2020) Ketahui Perbedaan HIV dan AIDS, serta Cara Pengobatannya


Baca  Juga : Ngeri, Ratusan Mahasiswa Ber-KTP Bandung, Terinfeksi HIV

Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Skrining Sifilis

Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait