Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi yang terjadi ketika bakteri berbahaya masuk ke saluran kemih dan menyebabkan peradangan. Biasanya, urin di dalam saluran kemih bersifat steril, namun jika ada bakteri yang masuk, maka dapat menyebabkan infeksi.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), jika ISK terjadi lebih dari dua kali dalam enam bulan, atau tiga kali atau lebih dalam satu tahun, hal ini dapat dianggap sebagai infeksi saluran kemih berulang.
Sekitar 1 dari 5 wanita akan mengalami ISK berulang, dan wanita yang mengalami lebih dari tiga kali ISK lebih mungkin untuk terus mengalaminya. Penting untuk mencegah ISK, karena dampaknya dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, jika tidak diatasi dengan tepat.
Apa yang Dirasakan jika Infeksi Saluran Kemih?
ISK dapat menimbulkan gejala dengan cepat, serta membuat penderitanya tidak nyaman saat beraktivitas sehari-hari. Salah satu tanda utama ISK adalah dorongan untuk buang air kecil yang kuat dan tidak dapat ditahan (urgensi), disertai dengan rasa sakit atau terbakar di uretra selama proses buang air kecil.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat juga merupakan gejala umum ISK, dimana dorongan untuk buang air kecil muncul beberapa menit setelah selesai buang air kecil sebelumnya. Nyeri atau ketidaknyamanan juga bisa dirasakan di bagian bawah perut, punggung, atau sisi samping tubuh.
Selain itu, karakteristik urine dapat memberikan petunjuk tambahan tentang adanya ISK. Urine yang berbau kuat, tampak keruh, atau terdapat darah di dalamnya dapat menjadi indikator adanya infeksi. Darah dalam urine bisa menjadi pertanda serius, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
1. Menjaga Hidrasi yang Cukup
Mengonsumsi cairan yang cukup merupakan langkah penting dalam mencegah ISK. Hidrasi yang baik dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga membantu membersihkan bakteri penyebab ISK dari saluran kemih.
Sebaiknya, konsumsi air minimal 6 hingga 8 gelas sehari. Selain air, cairan juga dapat diperoleh dari minuman lain seperti teh herbal tanpa kafein, susu, atau smoothie buah dan sayuran. Hindari atau batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein, karena kedua minuman ini dapat merangsang kandung kemih.
Selain itu, meningkatkan asupan cairan saat cuaca panas atau beraktivitas fisik yang intens dapat membantu menggantikan kehilangan cairan dan menjaga hidrasi yang optimal untuk mencegah infeksi saluran kemih.
2. Praktik Kebersihan yang Baik
Mematikan kebersihan area genital merupakan langkah penting dalam pencegahan ISK. Membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil dapat mengurangi risiko penyebaran bakteri dari anus ke uretra.
Penting untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan intim, karena aktivitas seksual dapat meningkatkan kemungkinan bakteri masuk ke uretra. Selain itu, mencuci area genital secara lembut sebelum berhubungan intim dapat membantu menjaga kebersihan dan mengurangi risiko infeksi.
Adapun pentingnya menjaga kebersihan area genital ditekankan melalui praktik sederhana, seperti:
-
Membersihkan area genital setiap hari dengan menggunakan air.
-
Mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari.
-
Menghindari produk pembersih yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami di area genital.
-
Mengeringkan area genital setelah mandi atau buang air kecil dengan handuk bersih secara lembut.
Melalui praktik kebersihan yang konsisten seperti di atas, dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih dan menjaga kesehatan area genital secara menyeluruh.
3. Pola Makan yang Sehat
Pola makan yang sehat dapat mendukung kesehatan saluran kemih dan mengurangi risiko ISK. Selain menjaga asupan serat dengan mengonsumsi makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, penting juga untuk memasukkan probiotik ke dalam pola makan.
Mengonsumsi probiotik, seperti yogurt, kefir, tempe, atau suplemen probiotik, dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam saluran kemih, sehingga membantu menjaga keseimbangan mikroflora yang melindungi dari infeksi.
Buah kranberi dengan kandungan proantosianidin, diyakini dapat mencegah bakteri E.coli menempel pada dinding saluran kemih. Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti buah-buahan beri dan sayuran hijau, juga dapat membantu meningkatkan keasaman urine, mengurangi pertumbuhan bakteri berbahaya.
Dalam rangka pencegahan ISK, dapat diikuti contoh pola makan yang baik, seperti meningkatkan asupan buah-buahan, seperti buah beri, apel, dan semangka. Selain itu, memilih makanan rendah lemak dan tinggi serat akan mendukung fungsi saluran kemih.
Untuk menghindari iritasi, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan pedas dan berbumbu. Melalui penerapan pola makan sehat ini, Anda dapat secara proaktif menjaga kesehatan saluran kemih dan mengurangi potensi terjadinya ISK.
4. Menghindari Pemicu Risiko
Pencegahan ISK dapat diperkuat dengan menghindari pemicu risiko khusus yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Pertama-tama, hindari menahan buang air kecil, terutama pada kondisi kehamilan.
Menahan buang air kecil dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri, meningkatkan risiko terkena ISK. Pada kehamilan, tekanan pada kandung kemih dapat lebih besar, sehingga penting untuk sering-sering buang air kecil.
Selain itu, penting untuk menghindari produk beraroma untuk menjaga kebersihan vagina. Produk ini dapat mengandung bahan kimia yang mengganggu keseimbangan bakteri alami di area genital. Menggunakan produk pembersih vagina yang bersifat ringan dan bebas pewangi dapat membantu mencegah ISK.
Pemilihan alat kontrasepsi juga dapat memengaruhi risiko ISK. Beberapa alat kontrasepsi, seperti diafragma, kondom tanpa pelumas, dan spermisida, dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berbahaya.
Disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan opsi kontrasepsi yang tidak meningkatkan risiko ISK. Dokter dapat memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi kesehatan Anda, sehingga dapat dipilih alat kontrasepsi yang aman dan sesuai untuk mencegah risiko ISK.
Kesimpulan
Mencegah infeksi saluran kemih bukan hanya tentang penanganan gejala, tetapi juga melibatkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Dengan mengikuti empat langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menjaga kebersihan saluran kemih dan membantu mengurangi risiko terkena ISK.
Menjaga hidrasi yang cukup, mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik, mengadopsi pola makan yang sehat, dan menghindari pemicu risiko dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena ISK. Hidrasi yang cukup dapat membantu membersihkan bakteri dari saluran kemih.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Image by Freepik :https://www.freepik.com/free-photo/crop-woman-pouring-water_1815335.htm
- American College of Obstetricians and Gynecologists. Urinary Tract Infections (UTIs). Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.acog.org/womens-health/faqs/urinary-tract-infections
- Everyday Health. Chronic and Recurring Urinary Tract Infections (UTIs). Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.everydayhealth.com/sexual-health/urinary-tract-infections-keep-coming-back.aspx
- Healthline. 9 Ways to Reduce Your Risk of a UTI. Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.healthline.com/health/how-to-prevent-uti
- Mayo Clinic Health System. 5 tips to prevent a urinary tract infection. Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/5-tips-to-prevent-a-urinary-tract-infection
- Verywell Health. Urinary Tract Infection Prevention. Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.verywellhealth.com/urinary-tract-infections-prevention-3520513
- WebMD. Best Ways to Help Prevent UTIs. Diakses pada 20/12/2023, dari https://www.webmd.com/women/avoid-uti
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.