Gejala, Bahaya dan Pengobatan Human Papiloma Virus (HPV)

Kelamin June 19, 2022
Gejala, Bahaya dan Pengobatan Human Papiloma Virus (HPV)

Pernah mendengar penyakit kanker serviks yang menyebabkan kematian? Penyakit ini disebabkan oleh virus yang disebut Human Papilomavirus. HPV. Menurut survey GLOBOCAN 2020, kasus kanker serviks membunuh 56 orang wanita setiap hari dengan jumlah kasus 36.663 kasus kanker serviks. HPV merupakan salah satu penyakit menular seksual paling berbahaya dan mematikan jika pengobatan HPV terlambat dilakukan. Berikut ini adalah Gejala, Bahaya dan Cara Pengobatan penyakit Human Papilloma Virus (HPV)

Penyakit Human Papilloma Virus memiliki 2 cara penularan. Yaitu melalui hubungan seksual dan kontak dengan kulit dengan penderita. Infeksi HPV cenderung tidak bergejala, sebagian infeksi HPV juga tidak berbahaya juga dapat hilang dengan sendirinya. Namun, 70% penyebab penyakit kanker serviks adalah infeksi dari virus HPV.

Infeksi HPV menimbulkan munculnya kutil pada tubuh manusia. Kutil tidak hanya terjadi pada permukaan kulit namun juga di dalam bagian lain tubuh manusia. 

Penyebab Tertularnya HPV

HPV dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita. Virus HPV masuk melalui permukaan kulit dan hidup dalam kulit manusia. 

HPV menyebabkan timbulnya kutil pada kulit. Selain melalui permukaan kulit infeksi HPV juga bisa melalui hubungan seksual. Bayi yang baru lahir juga memiliki risiko tertular HPV. Melalui proses persalinan normal oleh ibu yang terkena HPV.

Berikut adalah beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko tertular HPV.

  1. Suka berganti-ganti pasangan seksual tanpa memperhatikan riwayat kesehatan seksual pasangan.

  2. Memiliki luka terbuka di kulit dan melakukan kontak dengan orang yang terindikasi terkena HPV.

  3. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

  4. Suka berhubungan seks melalui anus (anal seks)

  5. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

  6. Orang yang pernah terkena Gonore, Chlamydia dan kutil kelamin, beresiko untuk terinfeksi HPV

Gejala Infeksi HPV

Infeksi HPV dalam tubuh sebagian besar tidak memunculkan gejala apapun dan dapat sembuh dengan sendirinya. Sehingga infeksi HPV dalam tubuh biasanya cenderung tidak disadari. Namun infeksi HPV juga bisa menunjukkan gejala seperti munculnya kutil pada permukaan kulit. Infeksi HPV tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-anak dan bayi.

Kutil yang terjadi akibat infeksi HPV biasanya terjadi di bagian tubuh seperti kelamin, tungkai, lengan dan wajah. Berikut adalah ciri-ciri kutil yang terjadi akibat virus HPV.

  1. Kutil pada bagian jari tangan, bahu dan lengan.

Kutil pada bagian ini biasanya rentan terhadap terjadinya pendarahan. Kutil pada bagian ini berbentuk benjolan kasar dan terasa sakit. 

  1. Kutil pada bagian telapak kaki

Kutil akibat HPV bisa tumbuh di area telapak kaki. Kutil yang tumbuh ditelapak kaki berbentuk benjolan keras yang cukup menganggu. Karena menimbulkan rasa sakit saat menapak.

  1. Kutil pada bagian wajah.

Kutil pada wajah biasanya memiliki permukaan yang datar. Tidak terlalu menonjol seperti pada bagian tubuh lain. Kutil di bagian wajah biasanya terjadi di bagian rahang bawah. Sebaiknya anda perlu waspada dan melakukan pemeriksaan saat muncul kutil di bagian wajah. 

  1. Kutil Kelamin

Kutil kelamin dapat menimbulkan rasa gatal yang menganggu. Kutil kelamin dapat tumbuh di area vagina penis dan dubur. Dengan bentuk kutil bergerombol seperti kembang kol. 

Diagnosis Penyakit HPV

Saat tumbuh kutil pada tubuh. Sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Terutama jika kutil tumbuh di area tubuh yang tidak biasa di tumbuhi kutil seperti wajah dan kelamin. Kutil juga bisa tumbuh di bagian lain selain kulit, misalnya di bagian dalam tenggorokan. 

Saat anda melakukan pemeriksaan ke dokter maka dokter akan melakukan diagnosa penyakit melalui pertanyaan observasi dan beberapa test pengecekan HPV. 

Pertanyaan observasi yang diajukan biasanya :

  1. Bagaimana kebiasaan seksual pasien? 

  2. Pertanyaan pekerjaan dan lingkungan tempat pasien tinggal dan bergaul.

  3. Apakah pernah melakukan kontak fisik dengan penderita HPV.

Sedangkan untuk test kesehatan, ada 3 test kesehatan yang busa dilakukan untuk melakukan pengecekan infeksi HPV, diantaranya :

  1. Test IVA (inspeksi visual asam asetat)

Test IVA adalah test langsung dengan cara memberikan cairan asam asetat khusus ke area kelamin pasien. Jika pasien terinfeksi HPV maka area kelamin yang ditetesi cairan asam asetat akan berubah menjadi putih.

  1. Pap Smear

Pap smear adalah prosedur pemeriksaan daerah leher rahim pada wanita. Pap smear dilakukan untuk mendeteksi kanker rahim dan menemukan sel sel abnormal dalam tubuh. Pap smear dilakukan dengan dengan melakukan pengambilan sampel sel serviks, untuk diperiksa di laboratorium.

  1. Pemeriksaan HPV DNA

pemeriksaan HPV DNA adalah proses pemeriksaan HPV dengan risiko tinggi pada wanita. Cara yang dilakukan adalah mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks) untuk diteliti apakah di dalam sel tersebut terdapat DNA HPV.

 Pengobatan Infeksi HPV 

Meskipun HPV bisa sembuh sendiri pada sebagian besar orang, namun pengobatan HPV sangat diperlukan. Terutama bagi wanita dan pria yang sudah terkena kutil kelamin. HPV pada wanita beresiko menimbulkan terjadinya kanker serviks. Untuk itu setelah melakukan pengobatan pada kutil kelamin. Bagi wanita sangat dianjurkan untuk melakukan pengecekan setahun setelah dilakukan pengobatan untuk mengecek kondisi serviks dan memastikan tidak ada perubahan sel serviks yang akan berubah menjadi kanker.

Cara Pengobatan Infeksi HPV oleh Dokter adalah sebagai berikut:

1. Pemberian Obat Oles Untuk Pengobatan Kutil.

Pemberian obat oles dilakukan untuk pengobatan kutil di kulit. Dokter akan meresepkan obat oles yang mengandung asam salisilat untuk mengobati dan mengikis kutil di kulit.

Pengobatan dengan asam salisilat ini hanya dilakukan di bagian tubuh seperti telapak tangan, telapak kaki, bahu, lengan dan lain-lain. Obat ini tidak digunakan untuk mengobati kutil kelamin dan kutil pada wajah.

Pemberian obat oles dengan asam salisilat harus dibawah pengawasan dokter. Meskipun obat oles dengan bahan aktif Asam Salisilat dijual secara bebas. Untuk mencegah kesalahan penggunaan, kelebihan atau kekurangan dosis. Karena reaksi asam salisilat yang berbeda-beda pada setiap jenis kulit. Untuk itu pengawasan dokter sangat penting saat menggunakan obat dengan bahan aktif asam salisilat untuk pengobatan HPV.

Asam salisilat bersifat keratolitik. Cara kerjanya adalah dengan cara meningkatkan kelembaban kulit, dan mempermudah pengelupasan sel-sel kulit mati dan mempercepat proses regenerasi sel kulit baru.  Sehingga kutil dapat dikelupas secara bertahap.

Penggunaan obat oles dengan asam salisilat untuk ibu hamil dan menyusui harus dibawah pengawasan dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah efek samping pada janin dan bayi.

2. Pengangkatan Kutil

Pengangkatan kutil dilakukan ketika penggunaan obat oles sudah tidak efektif untuk menghilangkan kutil. ada beberapa mentode yang bisa dilakukan untuk mengangkat kutil dari kulit diantaranya :

  1. Krioterapi, yaitu membekukan kutil dengan cairan nitrogen

  2. Kauter, yaitu pembakaran kutil dengan aliran listrik

  3. Operasi Kecil

  4. Terapi menggunakan sinar laser.

Perlu diketahui, menghilangkan kutil tidak berarti menghentikan infeksi virus HPV dalam tubuh. Pengobatan harus tetap dilakukan agar infeksi virus HPV tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah dalam tubuh.

Komplikasi HPV

Komplikasi dapat terjadi jika infeksi HPV tidak ditangani dan diobati dengan cepat dan benar.  HPV dapat menimbulkan penyakit dan komplikasi yang cukup berbahaya. Berikut adalah komplikasi yang terjadi jika HPV tidak ditangani dan diobati dengan benar.

Timbulnya Luka di Mulut dan Saluran Pernapasan Atas

Infeksi oral atau infeksi yang terjadi pada mulut terjadi ketika mukosa mulut tidak dapat menahan paparan virus HPV.  Penularan HPV melalui mulut terjadi saat berciuman atau melakukan seks oral dengan penderita infeksi HPV.  Namun banyak hal lain yang menyebabkan HPV bisa ditularkan dan menginfeksi mulut.

HPV pada mulut menyebabkan munculnya luka oada mulut dan saluran pernapasan atas. Infeksi ini menyebabkan kesulitan menelan, sakit tenggorokan dan rasa nyeri pada bagian mulut.

Kanker

Infeksi HPV berpotensi menimbulkan penyakit kanker. Beberapa penyakit Kanker yang dapat timbul akibat infeksi virus HPV adalah kanker serviks, kanker anus, dan kanker pada saluran pernapasan atas.

Pada kanker serviks, gejala awal biasanya tidak bergejala sama sekali. Sehigga biasanya deteksi kanker serviks terjadi saat kanker telah mencapai stadium lanjut.

Gangguan kehamilan dan persalinan

Komplikasi HPV pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil yang memiliki kutil kelamin. Selain itu infeksi HPV bisa menyebabkan erosi serviks

Erosi serviks atau dikenal dengan Ektopion Serviks  adalah suatu kondisi saat jaringan dan sel yang melapisi leher rahim (serviks) tumbuh diluar rahim. Kondisi ini menyebabkan serviks menjadi merah dan meradang. Erosi serviks adalah salah satu pertanda awal dari munculnya penyakit kanker serviks. 

Bagi ibu hamil yang memiliki kutil kelamin, perubahan hormon bisa menyebabkan terjadinya pendarahan dan terhalangnya jalan lahir bayi akibat perubahan hormon. Komplikasi HPV pada bayi beresiko menyebabkan terjadinya penularah HPV pada bayi melalui proses persalinan. 

sebagian besar kasus HPV dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Namun, bagi yang telah terdiagnosis mengalami infeksi HPV, terutama wanita yang mengalami kutil kelamin, dokter kandungan akan menganjurkan pemeriksaan kembali dalam waktu 1 tahun.

Kunjungan ulang ke dokter ini bertujuan untuk mengetahui apakah penderita masih terinfeksi HPV dan adakah perubahan sel pada serviks (leher rahim) yang berisiko menimbulkan kanker serviks.

Sedangkan untuk mengobati kutil yang muncul akibat infeksi HPV, tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:

Berbagai penanganan terhadap kutil ini tidak dapat membunuh virus HPV sehingga kutil dapat tumbuh kembali selama virus masih ada di dalam tubuh. Hingga saat ini tidak ada pengobatan yang dapat membunuh HPV.

Pencegahan Penularan HPV

Meskipun belum ada obat yang dapat mengobati infeksi virus HPV. Namun virus HPV masih dapat dicegah penularannya. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk memperkecil risiko penularan HPV adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga melakukan vaksinasi HPV pada wanita. 

Berikut adalah penjelasan tentang vaksinasi HPV

Pemberian vaksinasi HPV kepada wanita merupakan salah satu tindakan preventif yang dilakukan untuk memperkecil risiko terkena virus HPV. Pemberian virus HPV pada wanita dilakukan karena komplikasi berbahaya HPV biasanya menyerang kaum wanita. Pemberian vaksinasi HPV masuk dalam program vaksinasi pemerintah dan masuk dalam agenda Bulan Imunisasi Nasional.

Pemberian vaksinasi HPV pada laki-laki diberikan pada rentang usia 19-26 tahun. Terdapat dua jenis vaksin HPV, yaitu bivalen dan tetravalent. Vaksin HPV bivalen bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi virus HPV tipe 16 dan 18, sehingga bisa mencegah kanker serviks. Sedangkan vaksin HPV tetravalen  memberikan perlindungan untuk virus HPV tipe 6, 11, 16 dan 18. Pemberian vaksinasi tetravalent dapat mencegah terjadinya risiko kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin HPV diberikan oleh dokter dan tenaga medis melalui pengawasan dokter. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak dan dewaasa, 

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, berikut ini adalah anjuran pemberian vaksin HPV:

  • Anak perempuan usia di bawah 9–13 tahun dianjurkan untuk menjalani dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan

  • Perempuan usia di atas 13–45 tahun disarankan untuk menjalani tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga

Perlu diketahui, pemberian vaksin ini digratiskan khusus bagi anak perempuan usia 9–13 tahun. Pemberian vaksin dilakukan tiap bulan Agustus melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Jika ingin melakukan vaksinasi HPV di luar bulan Imunisasi Anak Sekolah, vaksinasi HPV masih dilakukan di klinik spesialis penyakit kulit dan kelamin atau fasilitas kesehatan lainnya.Lakukan vaksinasi, terutama jika anda hidup atau bekerja di lingkungan yang beresiko tinggi menularkan HPV.

Tidak hanya pada wanita, vaksinasi juga perlu dilakukan pada pria untuk mencegah penyebaran HPV. Pria dan wanita usia 27–45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga dapat melakukan vaksinasi yang berjenis 9-valen.

Di samping vaksinasi, terdapat sejumlah langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Bagi wanita  bisa melakukan pap smear di klinik Kirana atau Rumah sakit terdekat. Supaya jika terdeteksi infeksi HPV bisa cepat terdeteksi dan segera ditangani.

  • Tidak menyentuh kutil secara langsung dan segera mencuci tangan dengan sabun yang mengandung antiseptik  jika tidak sengaja menyentuhnya

  • Melakukan hubungan seksual yang aman, antara lain dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan selalu menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.

  • Selalu tanyakan riwayat kesehatan seksual calon pasangan sebelum melakukan hubungan seksual. Sebaiknya jangan melakukan hubungan seks dengan orang yang pernah terinfeksi atau memiliki gejala terkena penyakit menular seksual.

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Untuk mencegah terjadinya penularan HPV dan penyakit menular seksual lainnya setelah menikah.

  • Memakai alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah agar tidak tertular infeksi HPV di tempat umum

bagi anda yang ingin melakukan pemeriksaan HPV serta melakukan vaksinasi HPV. Anda bisa melakukan test dan pengobatan di Klinik Kirana. Klinik Kirana adalah klinik Pengobatan penyakit kulit dan kelamin terpercaya yang terletak di Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat. 

Klinik Kirana berpengalaman mengobati dan menangani berbagai keluhan dan penyakit menular seksual. Anda akan ditangani oleh dokter kulit dan kelamin berpengalaman. Dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan modern, anda bisa menikmati layanan pengobatan HPV terbaik di Klinik Kirana. 

Bagi anda yang penasaran atau masih ragu, anda bisa melakukan konsultasi online atau mencari informasi tentang layanan yang anda butuhkan di Klinik Kirana. Privasi anda dijamin aman dan terjaga saat berkonsultasi dan melakukan pengobatan. Karena kenyamanan dan kesehatan anda adalah prioritas kami.

Tunggu apalagi segera lakukan pengobatan HPV dan penyakit menular seksual anda di Klinik Kirana.

 

Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait