Cara Membersihkan Penis dengan Benar dan Aman

Andrologi August 16, 2022
Cara Membersihkan Penis dengan Benar dan Aman

Jika Anda tidak rajin membersihkan penis setiap hari, jangan heran ketika menemukan tumpukan daki yang disebut smegma di sekitar lipatan kulit penis. Smegma memang biasanya lebih sering ditemukan pada penis yang tidak disunat, tapi tak menutup kemungkinan penis yang sudah disunat juga bisa berselimut smegma.

Penumpukan smegma pada penis dapat menyebabkan penis jadi berbau tak sedap dan rawan terkena infeksi peradangan kepala penis yang disebut balanitis. Nah, baca di sini untuk cari tahu cara membersihkan penis yang baik dan benar.

Panduan praktis membersihkan penis

1. Bilas dengan air

Cuci penis cukup dengan air hangat dan sabun. Jika Anda sudah disunat, yang harus Anda lakukan hanyalah membilas penis, sabuni, dan menggosoknya dengan lembut. Kemudian bilas hingga bersih di bawah air mengalir.

Sementara itu, cara membersihkan penis yang tidak disunat mungkin sedikit lebih rumit. Anda harus ekstra hati-hati dalam merawat penis Anda, khususnya kulit kulup yang kendur menutupi kepala penis. Begini langkah demi langkahnya:

Perlahan tarik kulit kulup ke atas sampai batas maksimalnya. Jangan tarik paksa kulit kulup karena dapat mencederai penis dan menyebabkan luka jaringan parut.

Sabuni kulit di bawah kulup dan gosok lembut. Kemudian bilas sisa sabun hinga benar-benar bersih seluruhnya.

Dorong kembali kulit kulup ke posisi semula dengan perlahan

Sebenarnya keputusan pakai sabun atau tidak adalah pilihan pribadi. Tapi jika Anda ingin menggunakan sabun, pilih sabun yang ringan atau tidak berpewangi untuk mengurangi risiko iritasi kulit.

2. Jangan lupa bersihkan testis dan rambut kemaluan

Jangan lupa untuk juga bersihkan area pangkal penis, termasuk testis dan rambut kemaluan. Dua lokasi ini menyimpan keringat dan minyak paling banyak yang bisa menjadi biang keladi bau tak menyengat di area selangkangan Anda. Maka itu, daerah ini perlu sering-sering dicuci. Terlebih selangkangan sering tertutupi oleh pakaian dalam hampir sepanjang hari.

Pastikan daerah antara pangkal testis dan anus juga bersih dan bebas bau. Anda mungkin perlu mengangkat dan mengutak-atik posisi penis demi membersihkan lokasi yang sulit untuk dicapai. Yang penting, selalu hati-hati dalam menangani area sensitif Anda.

Tahap ini mungkin terkesan berlebihan, tapi Anda akan ingin benar-benar membersihkan penis hingga ke celah terdalam. Bakteri bisa tumbuh di kulit yang tidak bersih, jadi upaya ekstra Anda dalam menjaga kebersihan area pribadi tidak hanya akan terbayarkan dengan sensasi yang lebih segar, namun juga lebih sehat.

3. Keringkan dengan baik

Setelah selesai membersihkan penis, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik dan menyeluruh. Tapi jangan taburkan bedak atau semprotkan deodoran di area sensitif Anda. Ini akan menyebabkan iritasi kulit.

4. Pilih celana dalam yang nyaman 

Ada banyak jenis celana dalam pria. Pilih celana dalam yang berbahan katun untuk digunakan sehari-hari. Namun jangan gunakan celana yang terlalu ketat. Pilihlah jenis celana dalam yang sesuai dengan ukuran Anda. Celana dalam yang terlalu ketat hanya akan meningkatkan suhu di sekitar testis. Peningkatan suhu testis akan berpengaruh pada produksi sperma.

Ketika berolahraga pilihlah jenis celana dalam yang didesain khusus untuk berolahraga, dengan bahan yang nyaman dan cenderung menjaga area intim Anda tetap berada pada kadar kelembapan yang seharusnya.

Selain itu, akan lebih baik untuk kesehatan penis Anda jika Anda tidur tanpa pakai celana dalam. Ini karena saat Anda mengenakan pakaian dalam, testis dan penis Anda bisa bergesekan pada tubuh dan pakaian Anda, dan membuatnya berkeringat. Bila dibiarkan diangin-anginkan selama beberapa jam, ini akan membantu mengeringkan keringat di daerah tersebut dan mencegah infeksi.

Penyakit Yang Bisa Muncul Akibat Jarang Membersihkan Penis

Penis yang kotor dan jarang dibersihkan bisa menimbulkan penyakit dan risiko kesehatan. Hal ini bisa terjadi jika kotoran pada penis terinfeksi bakteri, jamur atau virus. Berikut ini adalah penyakit dan gangguan kesehatan yang bisa timbul akibat tidak menjaga kebersihan penis.

1. Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie adalah suatu kondisi di mana sebuah benjolan keras berupa plak terbentuk di bagian atas atau bawah penis. Akibatnya  bentuk penis menjadi melengkung, dan menimbulkan rasa sakit pada penis. 

Penyebab terjadinya penyakit Peyronie masih belum diketahui dengan jelas, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pria mengalami penyakit ini, di antaranya cedera atau benturan pada penis, vaskulitis, dan faktor genetik atau keturunan, serta akibat tidak menjaga kebersihan penis. 

2. Balanitis

Balanitis adalah peradangan yang terjadi pada kepala penis. Penyakit ini terjadi karena pria tidak menjaga kebersihan penis. Balanitis beresiko tinggi terjadi pada pria yang tidak disunat. Hal ini terjadi karena kotoran penis (smegma) akan lebih mudah mengendap dan menempel bagian kulit kepala penis atau kulup. Hal ini bisa memicu terjadinya infeksi, iritasi, dan peradangan di bagian kepala penis.

Saat menderita balanitis, seorang pria akan merasakan beberapa gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, ruam dan kemerahan pada penis, muncul kotoran seperti lemak tebal di bawah kulup, pembengkakan di kepala penis, serta nyeri di sekitar kepala penis atau kulup.

3.  Phimosis

Phimosis atau fimosis adalah kondisi di mana kulup penis terlalu ketat hingga tidak dapat ditarik kembali ke atas kepala penis.

Phimosis masih dikatakan normal jika terjadi pada bayi dan balita. Namun, jika menetap hingga remaja atau dewasa, kondisi kemungkinan disebabkan oleh adanya jaringan parut pada kulup.

Phimosis sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika sampai menimbulkan keluhan tertentu, seperti penis terasa nyeri dan bengkak, tampak kemerahan, atau sulit buang air kecil, hal ini harus segera diobati. Pada orang dewasa, phimosis terkadang juga bisa disebabkan oleh infeksi seksual menular.

Selain penyakit penis yang telah disebutkan di atas, Anda juga harus mewaspadai beberapa penyakit menular seksual pada penis, seperti chlamydia, gonorrhea, chancroid, herpes kelamin, dan sifilis (raja singa).

Untuk menghindari penyakit penis, jagalah selalu kesehatan alat vital Anda dengan selalu melakukan hubungan seksual yang aman, yakni dengan menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan. Serta periksakan diri ke Klinik Kirana jika mengalami gejala penyakit penis

Kapan saja harus membersihkan penis?

Sebenarnya membersihkan penis cukup satu kali sehari. Tapi ketika Anda berencana untuk berhubungan seks, sebaiknya cuci dulu penis Anda sebelum naik ke ranjang. Tidak hanya ini akan memberikan pengalaman seks yang lebih baik untuk pasangan Anda, juga lebih sehat dan bersih.

Membersihkan penis setelah seks juga tak kalah pentingnya. Ini dilakukan untuk membilas bersih segala cairan tubuh yang mungkin menempel di penis Anda. Kerak cairan dan kotoran ini akan menjadi rumah yang ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Hal yang sama juga berlaku untuk setelah masturbasi.

Jadi, jangan cuma mengelap penis dengan tisu setelah seks. Selalu bilas dengan air hangat dan sabun untuk menjaga kebersihan dan kesehatan penis.

 Ditinjau oleh : dr Hadi Purnama

Sumber : Alodokter (2021) Jangan Sampai Penyakit Penis Ini Terjadi Pada Anda

Klikdokter (2021) Cara Membersihkan Penis Yang Benar

Baca Juga :

Mengenal Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual

Kenali Gejala Sifilis Pada Ibu Hamil

Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait