Kutil kelamin adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus). Penyakit Kutil kelamin dikenal juga dengan nama kutil kondiloma. Penyakit ini menyebabkan tumbuhnya kutil pada area vagina, anus atau tenggorokan. Cara penularannya terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi kutil kelamin.
Cara Penularan Dan Risiko Kutil Kelamin
Kutil kelamin dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Penyakit ini juga bisa menyerang ibu hamil. Untuk itu ibu hamil wajib tahu tentang cara penanganan dan pengobatan yang tepat untuk menghindari bahaya komplikasi dan cara mengobati penyakit ini.
Penyebaran kutil kelamin pada ibu hamil dapat terjadi melalui:
-
Hubungan seksual, dengan orang yang terkena penyakit ini,baik melalui vagina, mulut (oral) , atau dubur (anal)
-
Kontak langsung dari kulit ke kulit, seperti ketika tangan penderita kutil kelamin menyentuh kelamin sendiri, lalu menyentuh kelamin pasangannya.
-
Penggunaan alat bantu seks (sex toys)
-
Kutil kelamin juga dapat menular ke bayi dari ibu yang terinfeksi virus. Untuk itu dibutuhkan penanganan yang tepat dan cepat pada ibu hamil yang terkena kutil. Agar kutil tidak menulari janin pada proses kelahiran normal.
Kutil kelamin tidak menular melalui ciuman, atau media tertentu seperti alat makan, handuk, dan toilet duduk. Karena virus HPV ini umumnya tidak dapat bertahan terlalu lama di luar tubuh manusia.
Risiko Penularan Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil
Kutil kelamin umumnya menyerang orang yang aktif secara seksual. Risiko ini lebih besar terjadi apabila orang tersebut berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi virus HPV. Serta memiliki kebiasaan berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan atau berhubungan seks tanpa mengenakan kondom dengan orang yang tidak diketahui latar belakang seksualnya.
Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena dan menularkan penyakit kutil kelamin, yaitu:
-
Sedang hamil
-
Merokok
-
Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau menggunakan obat-obatan tertentu
-
Aktif berhubungan seksual sejak usia relatif muda
-
Pernah menderita infeksi menular seksual lain
Gejala Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil
Kutil kelamin biasanya berukuran kecil dengan warna serupa kulit atau sedikit lebih gelap sehingga terkadang sulit secara langsung. Kutil kelamin dapat tumbuh tunggal atau berkelompok dan membentuk struktur seperti kembang kol.
Meskipun kadang tidak terlihat, pada umumnya kutil kelamin dapat menimbulkan sejumlah gejala di area tumbuhnya kutil, seperti:
-
Gatal pada area yang ditumbuhi kutil, misalnya pada organ intim.
-
Rasa tidak nyaman
-
Sensasi seperti terbakar
-
Nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim
Pada wanita kutil kelamin akan tumbuh di tempat-tempat berikut ini:
-
Pada Dinding vagina
-
Bagian luar vagina (vulva)
-
Bagian di antara vagina dan anus (perineum)
-
Di dalam vagina atau di dalam anus
-
Leher rahim (serviks)
Selain pada tumbuh pada organ intim dan area di sekitarnya, kutil kelamin juga bisa tumbuh di lidah, bibir, mulut, dan tenggorokan. Kondisi ini umumnya terjadi akibat melakukan seks oral dengan orang yang terinfeksi kutil kelamin. Kutil kelamin juga dapat tumbuh di anus. Jika infeksi kutil ditularkan melalui hubungan seks anal.
Diagnosis Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil yang terinfeksi kutil kelamin. Untuk melakukan diagnosis. Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, riwayat kesehatan dan riwayat seksual pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kelamin yang diduga mengalami pertumbuhan kutil.
Pada beberapa kasus, kutil kelamin tidak bisa terlihat langsung karena ukurannya sangat kecil. Oleh sebab itu, dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis, seperti:
Pap smear
Pap smear adalah salah satu metode yang dilakukan dengan membuka vagina pasien menggunakan alat yang bernama spekulum. Tujuannya adalah untuk melihat bagian dalam vagina hingga ke leher rahim (serviks). Setelah itu, dokter akan mengambil sampel sel di serviks dan menelitinya di laboratorium, untuk mendeteksi keberadaan sel abnormal di leher rahim.
Kolposkopi
Dokter akan membuka vagina pasien menggunakan spekulum, kemudian melihat sel-sel di dalam serviks menggunakan kolposkop (mikroskop yang dilengkapi lampu). Supaya daerah serviks terlihat lebih jelas, dokter akan mengoleskan cairan khusus. Apabila diperlukan, dokter juga dapat melakukan biopsi (pengambilan sampel jaringan) pada serviks, untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Tes HPV-DNA
Meskipun tipe virus HPV penyebab kutil kelamin berbeda dengan jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks, virus HPV penyebab kanker serviks juga dapat menginfeksi pasien dengan kutil kelamin. Melalui tes HPV DNA, dokter dapat mengetahui jika pasien juga terinfeksi virus HPV penyebab kanker serviks.
Wanita Dengan didiagnosis menderita kutil kelamin disarankan untuk menjalani pap smear setiap 3 atau 6 bulan. Agar dokter dapat mengetahui jika ada perubahan pada leher rahim pasien. Langkah ini penting, karena wanita yang terkena kutil kelamin berisiko tinggi terserang kanker serviks.
Komplikasi Penyakit Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil
Jika tidak ditangani, kutil kelamin pada ibu hamil dapat tumbuh membesar dan menyebar dengan cepat. Kondisi tersebut bisa membuat kutil lebih sulit untuk dihilangkan. Risiko penularan infeksi kepada pasangan seksual, bayi yang dikandung juga akan lebih besar.
Kutil kelamin juga dapat menimbulkan komplikasi lain, seperti:
Kanker
Beberapa jenis virus HPV juga berisiko memicu pertumbuhan sel kanker di dalam serviks. Bukan hanya kanker serviks, penderita juga dapat terserang kanker vulva, kanker anus, kanker penis, serta kanker mulut dan tenggorokan.
Gangguan pada masa kehamilan
Kutil kelamin yang membesar bisa membuat ibu hamil sulit buang air kecil,dan dapat mengurangi peregangan vagina saat proses bersalin. Kutil kelamin pada vagina atau vulva dapat mengalami perdarahan saat melahirkan.
Pada kasus yang jarang terjadi, bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin dapat terinfeksi kutil di tenggorokannya. Pada kasus tersebut, operasi harus dilakukan agar sistem pernapasan bayi tidak tersumbat oleh kutil.
Pengobatan Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil
Bahaya Kutil kelamin pada ibu hamil dapat dihindari salah satunya dengan pengobatan yang tepat dan cepat. Pengobatan dapat dilakukan di Klinik Kirana. Pengobatan dilakukan oleh dokter, karena untuk mencegah komplikasi pada bayi yang dilahirkan akibat kesalahan penggunaan obat jika dilakukan sendiri. Berikut ini adalah cara pengobatan kutil kelamin:
Obat-obatan
Cara penanganan penyakit kutil kelamin pada tahap awal, dokter dapat meresepkan obat dalam bentuk krim atau salep, seperti:
-
Asam trikloroasetat, untuk membakar kutil kelamin
-
Imquimod, untuk mengatasi kutil kelamin, dengan meningkatkan daya tahan tubuh
-
Podophylin, untuk menghancurkan jaringan kutil kelamin
-
Sinecatechin, untuk menangani kutil kelamin di bagian luar, dalam, atau sekitar anus
Operasi
Prosedur pengobatan Kutil Kelamin bisa dilakukan melalui Operasi. Operasi dapat dilakukan jika pemberian obat-obatan tidak efektif, dan jika kutil sudah sangat besar dan menganggu. Metode operasi yang digunakan ada beberapa jenis diantaranya:
Eksisi
Pada metode eksisi, kutil akan dipotong dan dibuang menggunakan pisau bedah. Prosedur ini umumnya menimbulkan efek samping berupa nyeri yang timbul setelah bedah.
Electrocautery
Electrocautery atau bedah listrik adalah metode bedah menggunakan listrik, kutil kelamin.
Krioterapi
Krioterapi dilakukan dengan membekukan kutil menggunakan nitrogen cair. Prosedur ini cukup efektif untuk menghilangkan kutil berukuran kecil. Jika ukuran kutil cukup besar, krioterapi perlu dilakukan sampai beberapa kali. Pada umumnya, 50–60% kutil hilang setelah 3–4 kali krioterapi.
Operasi dengan sinar laser
Prosedur ini umumnya digunakan untuk mengangkat kutil kelamin yang sulit untuk dihilangkan. Pada prosedur ini, laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah di dalam kutil sehingga kutil mati dan dapat diangkat.
Prosedur ini juga digunakan untuk menghancurkan kutil yang sulit dicapai, misalnya di uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh).
Selain metode pengobatan di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu proses pengobatan, yaitu:
-
Tidak merokok
-
Tidak menggunakan lotion atau sabun mandi yang mengandung parfum
-
Tidak berhubungan seksual sampai kutil kelamin sembuh
-
Tidak menggunakan obat-obatan penghilang kutil yang dijual bebas
Ditinjau oleh : dr Hadi Purnama
Baca Juga :
Bisa Menyebabkan Kebutaan, Ini Bahaya Gonore Pada Mata Bayi
Tanda Gonore Sudah Parah Pada Pria
Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Halodoc (2020) Ibu Hamil Alami Kutil Kelamin, Waspada Tertular ke Janin
- Gooddoctor.co.id (2020) Kutil Kelamin pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak?
- Alodokter (2021) Pengobatan Kutil Kelamin
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.