Bahaya, Gejala dan Pengobatan Penyakit Chlamydia (Klamidia)

Kelamin June 20, 2022
Bahaya, Gejala dan Pengobatan Penyakit Chlamydia (Klamidia)

Pengertian Chlamydia

Pernah mengalami keputihan yang sangat berbau disertai rasa gatal saat buang air kecil, dan rasa sakit dan keluarnya darah saat melakukan hubungan seksual. Bisa jadi anda sedang terinfeksi Chlamydia. Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi bakteri Chlamydia trachomatis yang hidup pada cairan kelamin, penularannya terjadi melalui hubungan seksual melalui genital, anal maupun oral. Chlamydia juga bisa ditularkan kepada bayi dari seorang ibu yang terinfeksi Chlamydia melalui persalinan vaginal. Komplikasi dari penyakit chlamydia sangat berbahaya. Berikut ini adalah Bahaya dan Cara Pengobatan Penyakit Chlamydia.

Penyakit Chlamyidia dapat meyerang bagian vagina, penis, anus, tenggorokan dan mata. Infeksi pada bagian tubuh tersebut terjadi jika bagian-bagian tersebut terkena cairan kelamin yang sudah terpapar bakteri Chlamydia.Hampir mirip seperti Gonore, infeksi penyakit Chlamydia sering tidak menimbulkan gejala, sehingga penderita penyakit ini sering kali tidak menyadari jika dirinya sedang terinfeksi dan menularkannya kepada orang lain.

Menurut Centrals Disease Control and Prevention, hanya terdapat sekitar 10% pria dan 5%-30% wanita yang mengalami gejala Chlamydia. Penyebabnya adalah siklus perkembangan bakteri Chlamydia yang dalam tubuh yang sulit ditebak. 

Chlamydia dapat menyerang pria, wanita dan bayi. Chlamydia pada pria biasanya menyerang bagian saluran kencing (urethritis) sedangkan pada wanita, Chlamydia memicu munculnya penyakit radang panggul yang berpotensi menimbulkan penyakit lain. Chlamydia juga berpotensi untuk meningkatkan risiko terjadinya kemandulan pada pria dan wanita.

Risiko tertularnya Chlamydia biasanya terjadi pada:

  1. Orang yang sudah aktif secara seksual

  2. Suka berganti-ganti pasangan seksual.

  3. Tidak menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.

  4. Pekerja seks komersil

  5. Homoseksual dan biseksual

  6. Pernah terinfeksi penyakit menular Seksual misalnya Gonore. Orang yang pernah terinfeksi Gonore berpeluang besar untuk terkena risiko Chlamydia.

Gejala dan Bahaya Penyakit Chlamydia

Gejala Chlamydia pada pria dan wanita cenderung berbeda. Biasanya gejala terjadi sekitar 1-3 minggu sejak terinfeksi bakteri Chlamydia. Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan gejala Chlamydia pada pria dan wanita.

Gejala Chlamydia Pada Pria

  • Keluarnya Cairan dari penis
  • Munculnya luka dengan rasa gatal dan sensasi seperti terbakar pada penis
  • Timbulnya rasa sakit dan perih seperti terbajar saat buang air kecil.
  • Munculnya Epididimitis atau pembengkakan pada salah satu buah zakar yang disertai rasa sakit.

Gejala Chlamydia Pada Wanita

  • Keluarnya keputihan yang sangat berbau
  • Rasa nyeri, pedih seperti terbakar saat buang air kecil
  • Timbulnya rasa nyeri saat melakukan dan sesudah melakukan hubungan seksual
  • Keluarnya darah saat proses dan sesudah melakukan hubungan seksual

Jika sudah menyebar infeksi penyakit Chlamydia dapat menyebabkan rasa mual dan muntah, demam dan sakit pada perut bagian bawah. Jika bakteri Chlamydia menginfeksi anus melalui proses anal seks. Maka gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan atau darah dari dalam anus.

Jika mengalami gejala-gejala diatas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Agar Chlamydia bisa segera diobati dan tidak menimbulkan komplikasi yang parah akibat keterlambatan penanganan penyakit. 

Jika terbukti terinfeksi Gonore maka pemeriksaan dan pengobatan Chlamydia juga harus dilakukan oleh pasangan anda. Karena kemungkinan besar, pasangan anda telah tertular chlamydia. Terutama jika hubungan seks dilakukan tanpa menggunakan kondom. 

Bagi ibu hamil yang terinfeksi Chlamydia, sangat penting untuk melakukan screening, untuk mencegah tertularnya Gonore ke bayi yang baru lahir. 

Pemeriksaan Gonore dilakukan pada trisemester ketiga kehamilan. Apabila ibu hamil positif terkena Chlamydia, maka perlu dilakukan pengobatan, dan wajib melakukan kontrol ke dokter kandungan saat 3 minggu dan 3 bulan setelah pengobatan.Tes ulang Chlamydia perlu dilakukan 3 bulan sejak pengobatan. Untuk memastikan infeksi Chlamydia sudah sembuh total dan karena seseorang yang terkena Chlamydia biasanya kemungkinan besar bisa terinfeksi Kembali.

Komplikasi Penyakit Chlamydia

Selain organ kelamin, bakteri penyakit Chlamydia dapat menyerang organ-organ lain dan menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya. Sama seperti gejalanya, penyakit ini menimbulkan risiko komplikasi yang berbeda pada pria, wanita, ibu hamil dan janin. Infeksi Chlamydia juga bisa menimbulkan munculnya penyakit seksual lain seperti HIV dan Gonore jika tidak segera diobati.

Berikut ini adalah Bahaya Komplikasi Chlamydia pada Pria, Wanita, Ibu Hamil dan Janin

Bahaya Komplikasi Chlamydia Pada Pria

Penyakit Chlamydia pada pria tidak menimbulkan komplikasi. Namun bakteri penyakit ini biasanya menimbulkan Epididimitis. 

Epididimitis adalah pembengkakan salah satu buah zakar akibat infeksi bakteri penyakit menular seksual. Infeksi ini menyerang saluran sperma. Epididimitis menyebabkan risiko penyakit lain seperti munculnya infeksi bernanah pada skrotum, matinya jaringan testis akibat kekurangan darah, peradangan pada testis , kekurangan hormone tetosteron robeknya jaringan skrotum hingga gangguan kesuburan yang dapat menyebabkan kemandulan. Chlamydia juga menyebabkan demam dan munculnya rasa sakit pada perut bagian bawah.

Bahaya Komplikasi Chlamydia Pada Wanita

Komplikasi Penyakit Chlamydia pada wanita menimbulkan banyak komplikasi. Bahaya Komplikasi Chlamydia pada wanita adalah. Munculnya penyakit radang panggul. Jika infeksi bakteri Chlamydia tidak segera diobati. Maka infeksi akan menyebar ke Rahim dan tuba falopi (saluran telur). Infeksi ini akan menyebabkan penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID).  Bahaya dari penyakit Radang Panggul ini adalah munculnya kerusakan permanen pada system reproduksi wanita, dan kerusakan ini bisa menjadi permanen. Infeksi Radang Panggul menyebabkan munculnya rasa nyeri pada bagian panggul, kehamilan diluar Rahim (keamilan ektopik),dan juga terjadinya infertilitas (kemandulan).

Infeksi ini juga bisa menimbulkan adanya nanah pada tuba falopi dan juga terjadinya sepsis. Sepsis adalah Komplikasi paling berbahaya dari infeksi. Sepsis bisa menimbulkan kerusakan parah pada jaringan dan organ tubuh. Kondisi ini juga menimbulkan tekanan darah turun drastic dan berpotensi membahayakan nyawa penderitanya. 

Pada wanita yang pernah terinfeksi Chlamydia berpotensi terkena komplikasi parah pada organ reproduksi.

Bahaya Penyakit Chlamydia Pada Janin dan Ibu Hamil

Komplikasi Chlamydia pada ibu hamil berpotensi membuat janin lahir premature dengan badan rendah. Infeksi Chlamydia pada ibu hamil dapat membuat risiko ketuban pecah dini.  Sedangkan risiko Chlamydia pada janin bisa menyebabkan bayi rentan pneumonia dan trachoma.

 

Ini Gejala Trakhoma, Penyakit Infeksi yang Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen

 

Trachoma adalah infeksi pada mata yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Trakoma merupakan penyakit penyebab kebutaan tertinggi di dunia.

Diagnosis Penyakit Chlamydia

Untuk membantu proses diagnosis pada penyakit Chlamydia, biasanya dokter akan mengambil sampel cairan kelamin, urine dan juga sampel cairan dari tenggorokan dan anus. 

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan swab dengan cotton buds di organ kelamin, tenggorokan, dan anus. Selain itu dokter akan menanyakan pertanyaan observasi terkait Riwayat seksual pasien.

Pengobatan Chlamydia

Dilakukan menggunakan antibiotic. Pengobatan Chlamydia seringkali dibarengi dengan pengobatan Gonore. Hal ini dilakukan karena infeksi Chlamydia seringkali berbarengan dengan infeksi Gonore di dalam tubuh. 

Antibiotik yang digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah azithromycin atau doxycycline. Penggunaan obat ini harus dilakukan dibawah pengawasan dan resep dokter.

Azithromycin termasuk dalam golongan antibiotic makrolida. Antibiotik Azitromycin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Azithromycin dapat terserap melalui ASI. Sehingga penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui, untuk itu penting bagi ibu hamil dan menyusui yang terinfeksi Chlamydia untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Antibiotik ini tersedia  dalam bentuk kapsul, kaplet, tablet, serbuk suspensi cepat lepas dan infus. Dosis yang digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah 1000 mg dosis tunggal, dengan bentuk obat kapsul, tablet, kaplet atau suspense cepat lepas.

Antibiotik lain yang dapat digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah Doxycycline yang termasuk dalam golongan tetrasiklin. Abntibiotik bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Doxycycline tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Dosis penggunaan Doxycycline untuk pengobatan Chlamydia adalah 100-300 mg untuk jangka penggunaan 7-10 hari.

Saat melakukan pengobatan Chlamydia sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual hingga infeksi dinyatakan sembuh saat melakukan pemeriksaan ulang. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.

Ibu hamil yang terkena infeksi Chlamydia juga harus melakukan pengobatan menggunakan antibiotic setelah melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pengobatan Chlamydia terhadap Ibu hamil harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Pemeriksaan ulang pada ibu hamil dilakukan pada trisemester ketiga kehamilan. Untuk memastikan ibu hamil telah sembuh dari infeksi Chlamydia. Jika ibu hamil masih terinfeksi chlamydia, maka harus dilakukan pengobatan ulang sampai benar-benar sembuh. Dan disarankan untuk melakukan persalinan Caesar untuk mengurangi risiko penularan penyakit kepada bayi yang akan dilahirkan lewat cemaran cairan vagina.

Pengobatan chlamydia dapat anda lakukan di Klinik Kirana. Klinik Kirana adalah Klinik Pengobatan Penyakit Kulit dan Kelamin yang belokasi di Jakarta Pusat. Klinik dengan fasilitas lengkap dan canggih dengan dokter kulit dan kelamin yang professional dan berpengalaman untuk menangani berbagai keluhan dan penyakit menular seksual.

Pengobatan di klinik Kirana didukung oleh berbagai fasilitas lengkap dan Modern. Klinik Kirana juga laboratorium yang lengkap dan akurat. Satu klinik untuk semua kebutuhan pengobatan Anda. 

Privasi anda dijamin aman dan terjaga saat anda berkonsultasi dan berobat di Klinik Kirana. Anda dapat menjalani pegobatan dengan aman, nyaman dan bebas rasa khawatir. Jika anda masih ragu untuk datang, manfaatkan layanan konsultasi gratis di Website Klinik Kirana. Sampaikan keluhan Kesehatan yang anda rasakan. Dan tim dokter kami akan dengan senang hati memberikan solusi dari keluhan dan masalah Kesehatan anda. 

Pencegahan Penyakit Chlamydia.

Meskipun penyakit Chlamydia memiliki komplikasi yang sangat berbahaya dan merupakan salah satu penyakit menular seksual dengan jumlah penderita tertinggi pada tahun 2016 menurut. Dengan jumlah penderita mencapai 127 juta dan selalu bertambah setiap tahunnya. Risiko infeksi Chlamydia masih dapat dicegah dengan cara sebagai berikut ini:

  1. Selalu menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan organ intim.

  2. Hindari kebiasaan berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

  3. Selalu tanyakan tentang Riwayat Kesehatan seksual calon pasangan sebelum melakukan hubungan seks. Sebaiknya hindari berhubungan seks dengan orang yang pernah mengalami infeksi menular seksual. Untuk mencegah risiko tertular Chlamydia dan infeksi menular seksual lainnya

  4. Gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat memperkecil risiko tertular penyakit menular seksual seperti Chlamydia.

  5. Lakukan screening atau pemeriksaan Kesehatan seksual minimal setahun sekali. Terutama bagi yang memiliki risiko besar untuk tertular Chlamydia dan penyakit menular seksual lainnya. Seperti pekerja seks dan orang yang gemar melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

Nah itu tadi adalah bahaya dan cara pengobatan Chlamydia. Bagi anda yang tertarik untuk melakukan screening Kesehatan seksual. Klinik Kirana memiliki layanan screening dan pengobatan Chlamydia yang efektif dengan harga yang terjangkau. Sehingga anda tidak perlu khawatir kehabisan budget karena mahalnya biaya pengobatan. Nikmati pelayanan pengobatan terbaik dan efektif untuk keluhan penyakit menular seksual anda, dengan harga yang ramah di kantong. Agar proses pengobatan bisa berjalan optimal sampai infeksi dan keluhan dapat diobati sampai tuntas. Tunggu apalagi, kunjungi langsung Klinik Kirana untuk mendapatkan pelayanan pengobatan Chlamydia dengan harga murah dan terjangkau. Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut seputar Klinik Kirana.

Ditinjau Oleh : dr Hadi Purnomo

Baca Juga :

Bahaya Kutil Kelamin Pada Ibu Hamil dan Cara Pengobatannya 

Bisa Menyebabkan Kebutaan, Ini Bahaya Gonore Pada Mata Bayi

Kenali Gejala Sifilis Pada Ibu Ham

 Trachoma adalah infeksi pada mata yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Trakoma merupakan penyakit penyebab kebutaan tertinggi di dunia.

Diagnosis Penyakit Chlamydia

Untuk membantu proses diagnosis pada penyakit Chlamydia, biasanya dokter akan mengambil sampel cairan kelamin, urine dan juga sampel cairan dari tenggorokan dan anus. 

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan swab dengan cotton buds di organ kelamin, tenggorokan, dan anus. Selain itu dokter akan menanyakan pertanyaan observasi terkait Riwayat seksual pasien.

Pengobatan Chlamydia

Dilakukan menggunakan antibiotic. Pengobatan Chlamydia seringkali dibarengi dengan pengobatan Gonore. Hal ini dilakukan karena infeksi Chlamydia seringkali berbarengan dengan infeksi Gonore di dalam tubuh. 

Antibiotik yang digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah azithromycin atau doxycycline. Penggunaan obat ini harus dilakukan dibawah pengawasan dan resep dokter.

Azithromycin termasuk dalam golongan antibiotic makrolida. Antibiotik Azitromycin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Azithromycin dapat terserap melalui ASI. Sehingga penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui, untuk itu penting bagi ibu hamil dan menyusui yang terinfeksi Chlamydia untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Antibiotik ini tersedia  dalam bentuk kapsul, kaplet, tablet, serbuk suspensi cepat lepas dan infus. Dosis yang digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah 1000 mg dosis tunggal, dengan bentuk obat kapsul, tablet, kaplet atau suspense cepat lepas.

Antibiotik lain yang dapat digunakan untuk pengobatan Chlamydia adalah Doxycycline yang termasuk dalam golongan tetrasiklin. Abntibiotik bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Doxycycline tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Dosis penggunaan Doxycycline untuk pengobatan Chlamydia adalah 100-300 mg untuk jangka penggunaan 7-10 hari.

Saat melakukan pengobatan Chlamydia sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual hingga infeksi dinyatakan sembuh saat melakukan pemeriksaan ulang. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.

Ibu hamil yang terkena infeksi Chlamydia juga harus melakukan pengobatan menggunakan antibiotic setelah melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pengobatan Chlamydia terhadap Ibu hamil harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Pemeriksaan ulang pada ibu hamil dilakukan pada trisemester ketiga kehamilan. Untuk memastikan ibu hamil telah sembuh dari infeksi Chlamydia. Jika ibu hamil masih terinfeksi chlamydia, maka harus dilakukan pengobatan ulang sampai benar-benar sembuh. Dan disarankan untuk melakukan persalinan Caesar untuk mengurangi risiko penularan penyakit kepada bayi yang akan dilahirkan lewat cemaran cairan vagina.

Pengobatan chlamydia dapat anda lakukan di Klinik Kirana. Klinik Kirana adalah Klinik Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin yang belokasi di Jakarta Pusat. Klinik dengan fasilitas lengkap dan canggih dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang professional dan berpengalaman untuk menangani berbagai keluhan dan penyakit menular seksual.

Pengobatan di klinik Kirana didukung oleh berbagai fasilitas lengkap dan Modern. Klinik Kirana juga laboratorium yang lengkap dan akurat. Satu klinik untuk semua kebutuhan pengobatan Anda. 

Privasi anda dijamin aman dan terjaga saat anda berkonsultasi dan berobat di Klinik Kirana. Anda dapat menjalani pegobatan dengan aman, nyaman dan bebas rasa khawatir. Jika anda masih ragu untuk datang, manfaatkan layanan konsultasi gratis di Website Klinik Kirana. Sampaikan keluhan Kesehatan yang anda rasakan. Dan tim dokter kami akan dengan senang hati memberikan solusi dari keluhan dan masalah Kesehatan anda. 

Klinik Kirana your one stop healthy solutions.

Pencegahan Penyakit Chlamydia.

Meskipun penyakit Chlamydia memiliki komplikasi yang sangat berbahaya dan merupakan salah satu penyakit menular seksual dengan jumlah penderita tertinggi pada tahun 2016 menurut. Dengan jumlah penderita mencapai 127 juta dan selalu bertambah setiap tahunnya. Risiko infeksi Chlamydia masih dapat dicegah dengan cara sebagai berikut ini:

  1. Selalu menjaga kebersihan diri, terutama menjaga kebersihan organ intim.

  2. Hindari kebiasaan berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

  3. Selalu tanyakan tentang Riwayat Kesehatan seksual calon pasangan sebelum melakukan hubungan seks. Sebaiknya hindari berhubungan seks dengan orang yang pernah mengalami infeksi menular seksual. Untuk mencegah risiko tertular Chlamydia dan infeksi menular seksual lainnya

Artikel ini Disusun Oleh Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Alodokter (2021) Chlamydia
  • Mayoclinics.org Chlamydia trachomatis

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait