Tertular Penyakit Kelamin Meski Setia pada Pasangan? Cari Tahu Faktanya
Menjaga kesetiaan pada satu pasangan bisa menjadi langkah penting dalam mencegah penyakit menular seksual. Tetapi, masih ada risiko bagi seseorang untuk terinfeksi penyakit kelamin meskipun tetap setia pada pasangan mereka.
Penyakit menular seksual dapat ditularkan melalui berbagai cara, bahkan dalam hubungan yang eksklusif. Mari simak artikel di bawah, untuk memahami lebih lanjut tentang cara penularan penyakit ini di antara pasangan seks tetap dan langkah-langkah pencegahannya.
Bagaimana Seseorang Bisa Mendapatkan Penyakit Kelamin?
Penyakit kelamin bisa didapatkan melalui hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan atau sering berganti-ganti pasangan, serta melalui hubungan seksual dengan orang yang sering berganti pasangan. Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks juga meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, karena paparan langsung terhadap cairan tubuh yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.
Memiliki Pasangan Tetap, Tapi Bisa Kena Penyakit Kelamin
Meskipun memiliki pasangan tetap dapat memberikan rasa aman dalam hubungan seksual, namun tidak menjamin sepenuhnya terhindar dari penyakit kelamin. Prinsip seks yang aman, seperti monogami, sering kali dianggap sebagai langkah yang efektif dalam mencegah penularan penyakit menular seksual.
Namun, risiko penularan tetap ada, terutama karena pasangan Anda tidak jujur atau pernah melakukan hubungan seks selain dengan Anda. Selain itu, jika pasangan Anda terinfeksi penyakit kelamin tanpa menyadari hal tersebut, yang kemudian dapat ditularkan kepada Anda.
Penyakit seperti infeksi jamur pada vagina atau bakteri tertentu juga dapat tetap menular meskipun hanya berhubungan seks dengan satu pasangan. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda.
Faktor Penularan Penyakit Kelamin di antara Pasangan Tetap
Penularan penyakit kelamin di antara pasangan tetap dapat terjadi melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui hubungan seksual, di mana bakteri, virus, dan jamur memiliki kesempatan untuk menyebar atau berkembang biak.
Pentingnya menjaga kebersihan organ intim bagi pria maupun wanita menjadi faktor penting dalam mencegah infeksi. Patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) dapat bercampur dengan sperma, cairan vagina, darah, dan urin, sehingga perpindahan patogen ini dapat terjadi melalui berbagai cara, tidak hanya lewat hubungan seksual.
Selain itu, penularan penyakit kelamin juga bisa terjadi melalui penggunaan barang pribadi secara bergantian, berciuman, atau kontak langsung antara kulit. Oleh karena itu, pemahaman akan berbagai cara penularan ini penting agar Anda dapat mencegah menularkan penyakit kelamin pada pasangan Anda.
Penyakit Kelamin pada Pasangan Tetap
Meskipun setia dengan satu pasangan dapat mencegah penyakit menular seksual, namun hal tersebut tidak menjamin sepenuhnya bebas dari risikonya. Penting untuk melakukan upaya pencegahan agar Anda dan pasangan terhindari dari berbagai penyakit kelamin berikut:
1. Herpes Simplex Virus (HSV)
Herpes simplex virus, atau HSV, merupakan infeksi virus yang dapat menyebabkan herpes genital dan oral. Gejala HSV yang mungkin muncul adalah timbulnya luka atau lepuh berisi cairan pada genital atau mulut. HSV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun juga bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan area kulit yang terdapat luka.
2. Klamidia
Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penularannya dapat melalui kontak genital atau hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Klamidia sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, namun jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan ditularkan melalui kontak genital saat berhubungan seksual. Meskipun beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala, trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan abnormal dan peradangan pada alat kelamin.
4. Hepatitis
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A dan dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, serta melalui hubungan seksual. Sedangkan, hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) dan dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah atau hubungan seksual tanpa penggunaan kondom.
5. Infeksi HPV
Human papillomavirus (HPV) merupakan infeksi virus yang menyebabkan kutil kelamin. Selain menular melalui hubungan seksual, Anda juga dapat tertular HPV melalui kontak langsung dengan kulit pasangan Anda.
6. Moluskum Kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum. Moluskum kontagiosum dapat menyebabkan timbulnya benjolan kecil pada kulit, dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan virusnya atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti kontak langsung dengan pakaian, handuk, dan kulit orang yang terinfeksi.
Cara Mencegah Penyakit Kelamin pada Pasangan Tetap
Melindungi diri dan pasangan dari penyakit kelamin merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan seksual. Selain tidak bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seksual, berikut beberapa cara efektif untuk mencegah penularan penyakit kelamin, antara lain:
-
Menggunakan kondom: Penggunaan kondom setiap kali berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan penyakit kelamin secara signifikan. Pastikan kondom digunakan dengan benar dan sesuai petunjuk pada kemasan.
-
Membersihkan organ intim: Membersihkan penis atau vagina sebelum dan setelah berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Bilas dengan air mengalir untuk membersihkan area tersebut dari bakteri penyebab penyakit kelamin dan mencegah infeksi saluran kemih.
-
Menjaga kebersihan organ intim: Perawatan kebersihan yang baik pada organ intim dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi risiko penularan penyakit kelamin, gunakan air saat membersihkan area tersebut.
-
Hindari bergantian menggunakan handuk atau pakaian dalam: Penularan penyakit kelamin seperti trikomoniasis dapat terjadi melalui kebiasaan ini, meskipun jarang terjadi. Jaga kebersihan dan hindari berbagi barang pribadi yang dapat menyebarkan patogen.
-
Melakukan tes skrining penyakit kelamin: Rutin melakukan tes skrining penyakit kelamin adalah langkah penting dalam mendeteksi penyakit kelamin lebih dini. Ini dapat membantu untuk melakukan pengobatan yang tepat waktu dan mencegah penyebaran penyakit kelamin.
-
Vaksinasi: Dapatkan vaksinasi yang bisa mencegah penyakit kelamin tertentu, seperti vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks dan vaksin hepatitis A serta B. Vaksinasi adalah cara efektif untuk melindungi diri dari infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit kelamin.
Konsultasi di Klinik Kirana
Klinik Kirana menawarkan layanan kesehatan menyeluruh dan terpercaya untuk penanganan dan pencegahan penyakit menular seksual. Klinik Kirana juga berkomitmen untuk menyediakan tenaga medis profesional dan berpengalaman sesuai kebutuhan Anda.
Dengan berkonsultasi di Klinik Kirana, Anda dan pasangan dapat dengan cepat mengidentifikasi penyebab penyakit menular seksual yang dialami, mendapatkan penanganan yang tepat, dan mengatasi penyakit menular seksual sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.
Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Penyakit Menular Seksual.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Genital HPV Infection – Basic Fact Sheet. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv.htm
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Trichomoniasis – CDC Basic Fact Sheet. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.cdc.gov/std/trichomonas/stdfact-trichomoniasis.htm
- Healthline. Everything You Need to Know About Chlamydia Infection. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/std/chlamydia
- Healthline. Everything you Need to Know About Human Papillomavirus Infection. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/human-papillomavirus-infection
- Healthline. Everything You Need to Know About Molluscum Contagiosum. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/molluscum-contagiosum
- Healthline. Everything You Need to Know About Oral and Genital Herpes. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/herpes-simplex
- Healthline. Hepatitis A: Symptoms, Causes, and Treatments. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/hepatitis-a
- Healthline. Hepatitis B. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/hepatitis-b
- Healthline. Trichomoniasis. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/trichomoniasis
- Healthline. You Can Contract an STD Even If Each Partner Tested Negative. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.healthline.com/health/healthy-sex/can-you-get-an-std-if-both-partners-are-clean
- Mayo Clinic. Sexually transmitted diseases (STDs). Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240
- Planned Parenthood. Can you get an STD if you and your partner are both virgins? Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.plannedparenthood.org/blog/can-you-get-an-std-if-you-and-your-partner-are-both-virgins
- Verywell Health. Causes of STIs When No One Has Cheated. Diakses pada 07/05/2024, dari https://www.verywellhealth.com/stds-arent-always-a-sign-of-infidelity-3133140
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.