Obat disfungsi ereksi dan obat kuat sering kali dianggap sama karena keduanya bertujuan untuk meningkatkan performa seksual pria. Namun, sebenarnya ada perbedaan antara keduanya, belakangan ini kedua jenis obat ini penggunaannya sering disalah artikan oleh sebagain orang padahal jelas perbedaannya yang terletak pada tujuan dan mekanisme kerjanya. Hal ini dapat menimbulkan bahaya ketergantungan dan munculnya efek samping yang menyebabkan masalah lain.
Perbedaan Obat Disfungsi Ereksi dan Obar Kuat
Obat disfungsi ereksi adalah obat yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah ereksi, di mana pria kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual. Obat-obatan ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis, membantu pria mendapatkan dan mempertahankan ereksi saat ada rangsangan seksual. Beberapa contoh obat disfungsi ereksi termasuk sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
Sementara obat kuat adalah istilah yang lebih umum dan bisa merujuk pada berbagai produk yang diklaim dapat meningkatkan performa seksual, termasuk meningkatkan stamina, libido, dan durasi ereksi. Obat kuat bisa berupa suplemen herbal, vitamin, atau produk lain yang tidak selalu ditujukan secara spesifik untuk mengatasi disfungsi ereksi, tetapi lebih untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksual secara umum. Contohnya termasuk suplemen seperti ginseng, maca, atau tongkat ali.
13 Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi
Berbagai macam pilihan obat kuat tersedia di apotek dan marketplace, namun yang perlu diperhatikan adalah efek samping penggunaan jangka panjang serta ketergantungan yang dapat terjadi pada orang yang mengkonsumsinya. Penggunaan obat kuat berbahan kimia atau alami dalam membantu mengatasi disfungsi ereksi sah-sah saja, yang paling penting Anda sebagai pengguna memahami resikonya dan sangat disarankan berkonsultasi terlenih dahulu dengan Dokter. Berikut Review 10 obat kuat yang biasa di jual di apotek dan marketplace
1. Viagra (Non-Herbal)
Dengan zat aktif sildenafil citrate, Viagra sama seperti Topgra dan Ericifil. Obat dengan kandungan sildenafil digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi (DE) pada pria. Viagra bekerja dengan menghambat enzim phosphodiesterase yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke penis, cukup efektif dan relatif aman untuk mengatasi disfungsi ereksi, Anda bisa mengkonsumsi Viagra, Topgra atau ericifil
Perlu diingat, Anda perlu memberi perhatian khusus pada kondisi kesehatan diri Anda terutama jika memiliki kondisi seperti penyakit kardiovaskular dan sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Efek samping umumnya ringan dan dapat ditoleransi oleh kebanyakan pasien. Cek disini Untuk pembelian Viagra
Efektivitas: Kandungan obat dengan sildenafil citrate telah terbukti efektif dalam meningkatkan fungsi ereksi pada pria, menunjukkan peningkatan fungsi ereksi dan memelihara ereksi lebih lama setelah konsumsi. Cek disini Untuk pembelian Ericifil
Efeksamping Umum: Efek samping yang sering dilaporkan termasuk sakit kepala, muka memerah, dispepsia, hidung tersumbat, dan gangguan penglihatan ringan seperti pandangan kebiruan atau peningkatan sensitivitas cahaya. Efek samping ini biasanya ringan dan sementara. Penggunaan Viagra, Topgra serta Ericifil sebaiknya dihindari oleh orang yang sudah memiliki masalah hipotensi atau yang menggunakan obat nitrat karna dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahaya. ( Link Research )
Anda bisa mendapatkan ketiga obat ini di apotek atau marketplace, sebelum membeli konsultasi ke dokter untuk menggunakan obat ini agar Anda mendapatkan resep yang tepat. Cek disini Untuk pembelian Topgra
2. Levitra Tablet 20 mg (Non-Herbal)
Levitra, dengan zat aktif vardenafil, adalah obat lain yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Seperti Avanafil dan Tadalafil, Vardenafil juga termasuk dalam kelas inhibitor PDE5 dan bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual. Vardenafil (Levitra) memiliki onset kerja yang mirip dengan Avanafil dan Tadalafil, dan sering kali mulai bekerja dalam waktu 30-60 menit. Durasi aksinya adalah sekitar 4-5 jam
3. Ciastar Yellow Odf (Non-Herbal)
Ciastar Yellow 10 mg Odf merupakan obat berbasis tadalafil yang masuk dalam golongan inhibitor PDE5. Obat ini efektif dalam memperlancar aliran darah ke penis, yang membantu dalam peningkatan kualitas ereksi. Efek samping yang mungkin dialami antara lain sakit kepala, pusing, dan kemerahan pada wajah. Kegunaan utama dari Ciastar Yellow adalah membantu pria yang kesulitan ereksi untuk mencapai performa seksual yang lebih baik.
4. Cialis (Non-Herbal)
Cialis mengandung Tadalafil yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi serta hiperplasia prostat jinak (pembesaran prostat), memiliki durasi aksi yang lebih panjang dibandingkan dengan Avanafil, hingga 36 jam, yang membuatnya dikenal sebagai "pil akhir pekan". Ini memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna dalam hal waktu konsumsi. Namun, durasi yang lebih panjang ini juga berarti bahwa efek samping dapat bertahan lebih lama.
5. Promel 20 mg (Non-Herbal)
Promel 20 mg adalah obat yang termasuk dalam golongan inhibitor PDE5 dan mengandung sildenafil. Obat ini digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria dengan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membantu mencapai dan mempertahankan ereksi. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan. Manfaat utama dari Promel adalah membantu pria dengan disfungsi ereksi mendapatkan ereksi yang memadai untuk aktivitas seksual.
6. Rozgra 50 mg (Non-Herbal)
Dengan kandungan sildenafil, Rozgra 50 mg termasuk dalam golongan inhibitor PDE5. Obat ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga efektif mengatasi disfungsi ereksi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, mual, dan pusing. Rozgra memberikan manfaat signifikan dengan membantu pria mencapai ereksi yang lebih kuat dan tahan lama.
7. Gramax (Non-Herbal)
Gramax 100 mg adalah solusi yang kuat untuk disfungsi ereksi, mengandung sildenafil dan termasuk dalam golongan inhibitor PDE5. Obat ini bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah ke area genital, membantu dalam memperbaiki kemampuan ereksi. Efek samping yang mungkin dialami meliputi sakit kepala, gangguan penglihatan, dan pusing. Gramax membantu pria yang membutuhkan dukungan untuk mendapatkan ereksi yang memadai.
8. Bifido 50 mg (Non-Herbal)
Bifido 50 mg, dalam bentuk sachet dengan kandungan sildenafil. Obat ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke penis, membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi. Efek samping yang dapat terjadi termasuk sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan. Manfaat utama Bifido adalah memberikan dukungan ereksi yang cukup kuat untuk aktivitas seksual.
9. Viastar Blue 100 mg Odf (Non-Herbal)
Viastar Blue 100 mg Odf adalah obat dengan kandungan sildenafil. Obat ini berfungsi meningkatkan aliran darah ke penis, membantu pria dalam mencapai dan mempertahankan ereksi. Efek samping yang umum terjadi termasuk sakit kepala, pusing, dan kemerahan pada wajah. Viastar Blue dirancang untuk membantu pria yang mengalami kesulitan ereksi.
10. Caliberi 20 mg Odf (Non-Herbal)
Caliberi 20 mg Odf mengandung tadalafil adalah obat yang efektif dalam mengatasi disfungsi ereksi. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi sakit kepala, gangguan pencernaan, dan pusing. Manfaat utama Caliberi adalah membantu pria mendapatkan ereksi yang lebih baik dan memadai untuk aktivitas seksual.
11. VITAN 250 MG (Herbal)
Suplemen vitamin ini umum yang bertujuan untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan dan paling utama pada pria mengobati disfungsi ereksi. Vitan mengandung Tribulus Terrestris dapat meningkatkan produksi nitrogen oksida dalam tubuh. Nitrogen oksida adalah molekul yang membantu melebarkan pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan aliran darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk corpora cavernosa pada penis.
Dengan meningkatnya produksi nitrogen oksida, sirkulasi darah ke corpora cavernosa (dua struktur silindris yang membentuk sebagian besar penis) akan meningkat. Hal ini dapat membantu memperbaiki dan mempertahankan ereksi, yang sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami disfungsi ereksi. Penting untuk mengikuti anjuran dokter! (Link Pembelian disini)
12. X-Gra (Herbal)
X-Gra Box 40 Kapsul mengandung Epimedium Sagittatum (Horny Goat Weed) yang meningkatkan aliran darah ke area genital dan libido, Tribulus Terrestris yang meningkatkan produksi testosteron dan kualitas ereksi, serta L-Arginine yang meningkatkan produksi oksida nitrat untuk aliran darah yang lebih baik. Kombinasi bahan alami ini membantu mengatasi disfungsi ereksi, ejakulasi dini dan meningkatkan kepuasan seksual pria secara keseluruhan. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang memiliki manfaat signifikan bagi vitalitas dan fungsi ereksi pria. ( Link Pembelian )
13. HIMALAYA TENTEX ROYAL (Herbal)
Himalaya Tentex Royal adalah suplemen herbal yang mengandung berbagai bahan alami yang dikenal dapat mengatasi masalah disfungsi ereksi. Produk ini dibuat oleh Himalaya, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produk kesehatan berbasis herbal. Himalaya Tentex Royal Box 10 Kapsul merupakan pilihan yang baik untuk pria yang ingin meningkatkan kesehatan seksual mereka secara alami. Produk ini mengandung bahan-bahan herbal yang sudah dikenal dan diteliti manfaatnya. Sebelum memulai penggunaan Himalaya Tentex Royal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat lain. ( Link Pembelian )
Peringatan Penggunaan Obat Disfungsi Ereksi
Tidak semua pria boleh mengonsumsi obat disfungsi ereksi atau biasa disebut obat kuat. Ada beberapa kondisi kesehatan dan situasi yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan obat-obatan seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), vardenafil (Levitra), atau avanafil (Stendra). Berikut adalah beberapa kondisi yang harus diperhatikan:
1. Penyakit Kardiovaskular:
Pria dengan penyakit jantung berat atau tekanan darah rendah sebaiknya tidak menggunakan obat ini tanpa konsultasi dokter karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahaya.
2. Penggunaan Nitrat
Pria yang menggunakan obat nitrat untuk nyeri dada atau masalah jantung tidak boleh mengonsumsi inhibitor PDE5 karena kombinasi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan dan berbahaya.
3. Masalah Hati atau Ginjal:
Penyakit hati atau ginjal yang parah dapat mempengaruhi metabolisme obat-obatan ini, sehingga dosis mungkin perlu disesuaikan.
4. Stroke atau Serangan Jantung:
Pria yang baru saja mengalami stroke atau serangan jantung harus berhati-hati dan sebaiknya menghindari penggunaan obat ini sampai mendapatkan izin dari dokter.
5. Retinitis Pigmentosa:
Kondisi mata genetik yang jarang ini dapat berinteraksi dengan obat disfungsi ereksi dan menyebabkan masalah penglihatan.
6. Alergi terhadap Bahan Aktif:
Pria yang memiliki alergi terhadap bahan aktif dalam obat-obatan ini (sildenafil, tadalafil, vardenafil, atau avanafil) sebaiknya tidak mengonsumsinya.
Kesimpulan
Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat sebaiknya dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan medis. Disfungsi ereksi bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum memulai penggunaan produk. Dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan saran pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Selain mengandalkan obat, meningkatkan kesehatan seksual juga bisa dicapai melalui perubahan gaya hidup. Perbanyak olahraga, konsumsi makanan sehat, dan kelola stres adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi dan kesehatan secara keseluruhan.
Konsultasi di Klinik Kirana, di mana Anda bisa mendapatkan pemeriksaan dan saran medis dari profesional kesehatan yang berpengalaman. Dengan pendekatan yang komprehensif, Klinik Kirana siap membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk meningkatkan kesehatan seksual dan kualitas hidup Anda.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Image by freepik -https://www.freepik.com/free-photo/medical-treatment-with-pills_4161108.htm
- Sergio G. Moreira et al. "Side-effect profile of sildenafil citrate (Viagra) in clinical practice.." Urology, 56 3 (2000): 474-6 . https://doi.org/10.1016/S0090-4295(00)00649-X. Accessed 17/6/2024
- Hatzimouratidis, Konstantinos. “Sildenafil in the treatment of erectile dysfunction: an overview of the clinical evidence.” Clinical interventions in aging vol. 1,4 (2006): 403-14. doi:10.2147/ciia.2006.1.4.403. Accessed 17/6/2024
- Moreira, S., Brannigan, R., Spitz, A., Orejuela, F., Lipshultz, L., & Kim, E. (2000). Side-effect profile of sildenafil citrate (Viagra) in clinical practice.. Urology, 56 3, 474-6 . https://doi.org/10.1016/S0090-4295(00)00649-X. Accessed 17/6/2024
- K. Shin et al. "Comparison of the Pharmacokinetics Between Udenafil 100 mg tablets and 200 mg tablets in Healthy Volunteers." , 16 (2008): 45-52. https://doi.org/10.12793/jkscpt.2008.16.1.45. Accessed 17/6/2024
- Fernández-Lázaro, Diego et al. “Effects of Tribulus terrestris L. on Sport and Health Biomarkers in Physically Active Adult Males: A Systematic Review.” International journal of environmental research and public health vol. 19,15 9533. 3 Aug. 2022, doi:10.3390/ijerph19159533. Accessed 17/6/2024
- Rao, A. V., et al. (2012). Evaluation of the efficacy and safety of Tribulus terrestris in male erectile dysfunction--a randomized double-blind placebo-controlled study. Accessed 17/6/2024
- Hamzah, S., & Yusof, A. (2003). The Ergogenic Effects of Eurycoma longifolia Jack: A Pilot Study. British Journal of Sports Medicine, 37(5), 464-470. Accessed 17/6/2024
- Jang, D. J., Lee, M. S., Shin, B. C., Lee, Y. C., & Ernst, E. (2008). Red ginseng for treating erectile dysfunction: a systematic review. British Journal of Clinical Pharmacology, 66(4), 444-450. Accessed 17/6/2024
- Kamenov, Z. A., Fileva, S., Kalinov, K., & Jannini, E. A. (2017). Evaluation of the efficacy and safety of Tribulus terrestris in male sexual dysfunction—a prospective, randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial. Maturitas, 99, 20-29. Accessed 17/6/2024
- Dell’Agli, M., Galli, G. V., Dal Cero, E., Belluti, F., Matera, R., Zironi, E., ... & Bosisio, E. (2008). Potent inhibition of human phosphodiesterase-5 by icariin derivatives. Journal of Natural Products, 71(9), 1513-1517. Accessed 17/6/2024
- Thakur, M., Dixit, V. K., & Bhargava, S. (2009). Effect of some Ayurvedic vajikaran herbs on testicular function in Spraque-Dawley rats. International Journal of Ayurveda Research, 1(2), 96-101. Accessed 17/6/2024
- E. Jannini et al. "The ENDOTRIAL study: a spontaneous, open-label, randomized, multicenter, crossover study on the efficacy of sildenafil, tadalafil, and vardenafil in the treatment of erectile dysfunction.." The journal of sexual medicine, 6 9 (2009): 2547-60 . https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2009.01375.x. Accessed 17/6/2024
- Croom, K.F., Curran, M.P. Sildenafil. Drugs 68, 383–397 (2008). https://doi.org/10.2165/00003495-200868030-00009. Accessed 17/6/2024
- K. Marumo et al. "A comparison of the efficacy and tolerability of tadalafil 10 mg and 20 mg in Japanese patients with severe erectile dysfunction.." The journal of sexual medicine, 4 3 (2007): 745-752 . https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2006.00387.x. Accessed 17/6/2024
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.