Penyebab dan Diagnosis Jika Anda Mengalami Klamidia

Kelamin December 19, 2023
SHARE ON
Penyebab dan Diagnosis Jika Anda Mengalami Klamidia

Bakteri penyebab Anda terkena klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Klamidia merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi pada pria dan wanita. Bakteri bernama Chlamydia trachomatis menjadi dalang di balik penyakit ini.

Meskipun mudah diobati dengan antibiotik, klamidia yang tak ditangani berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti infertilitas dan kehamilan ektopik. Pada ibu hamil, klamidia juga dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Ingat, pencegahan adalah kuncinya. Penggunaan kondom yang benar dan konsisten saat berhubungan seksual menjadi tameng terkuat melawan klamidia.

Siapa yang Berisiko Terkena Klamidia?

CDC Menjelaskan, Siapapun yang aktif secara seksual berisiko terkena klamidia, ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi:

  • Remaja dan dewasa muda: Usia di bawah 25 tahun rentan terinfeksi chlamydia, salah satunya karena belum rutin menggunakan kondom dan cenderung berganti pasangan.
  • Pasangan tanpa menggunakan kondom: Risiko penularan meningkat drastis pada hubungan seksual tanpa kondom, terlebih jika pasangan memiliki riwayat IMS.
  • Pindah-pindah pasangan: Sering berganti pasangan dalam waktu singkat, meski hubungan monogami, meningkatkan risiko terpapar bakteri Chlamydia.

Penyebab Umum seseorang bisa terinfeksi klamidia

Bakteri Chlamydia trachomatis penyebab dari Infeksi klamidia menyebar melalui kontak seksual, klamidia akan muncul 1–3 minggu setelah terkena infeksi. Kontak seksual mencakup berbagai jenis hubungan seksual, termasuk seks tanpa penetrasi atau ejakulasi. Ada beberapa cara di mana cairan dari alat kelamin seseorang dapat menularkan bakteri penyebab klamidia:

  • Hubungan Intim. Bakteri berpindah dari penis seseorang ke vagina pasangannya atau sebaliknya.
  • Seks Anal. Bakteri berpindah dari penis seseorang ke anus pasangannya atau sebaliknya.
  • Seks Oral. Bakteri berpindah dari mulut seseorang ke penis, vagina, atau anus pasangannya, atau sebaliknya.
  • Seks yang Melibatkan Mainan Seks. Bakteri berpindah dari mainan ke mulut, penis, vagina, atau anus seseorang.
  • Stimulasi Manual pada Genital atau Anus. Meskipun kurang umum, cairan vagina yang terinfeksi atau sperma bisa bersentuhan dengan mata seseorang, menyebabkan infeksi yang disebut konjungtivitis (mata merah). Hal ini bisa terjadi, misalnya, jika Anda menyentuh genital orang yang terinfeksi lalu mengusap mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Akibat Dari Terinfeksi Klamidia 

Memahami gejala klamidia sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan reproduksi. Dengan mengenali gejala dan mendapatkan pengobatan dini, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius dan melindungi kesehatan reproduksi.

Infeksi klamidia yang tidak diobati pada wanita dapat menyebabkan:

  • Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease - PID), suatu infeksi serius pada organ reproduksi (rahim, tuba falopi, dan ovarium). Jika tidak diobati, PID dapat menyebabkan infertilitas (ketidakmampuan untuk hamil atau mempertahankan kehamilan), nyeri panggul kronis, atau kehamilan ektopik (tubal).

  • Sistitis (radang kandung kemih), kondisi yang ditandai dengan peradangan pada kandung kemih yang dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan kebutuhan sering untuk buang air kecil.

  • Cervicitis Mucopurulenta, suatu kondisi yang dicirikan oleh keputihan berwarna kuning dari serviks atau leher rahim.

Sedangkan infeksi klamidia yang tidak diobati pada pria dapat menyebabkan:

  • Prostatitis (radang kelenjar prostat), yang dapat menimbulkan gejala seperti kesulitan atau rasa sakit saat buang air kecil, serta rasa tidak nyaman di area panggul.

  • Jaringan parut pada uretra, yang dapat mengganggu aliran urine dan menyebabkan komplikasi dalam proses buang air kecil.

  • Infertilitas, di mana infeksi klamidia dapat mempengaruhi kemampuan pria untuk menghasilkan sperma yang sehat atau dalam jumlah yang cukup.

  • Epididimitis (radang epididimis), yang merupakan peradangan pada epididimis, struktur seperti tali yang berjalan di bagian belakang tiap testis, yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada testis.

Penting untuk diingat bahwa deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan atau jika Anda memiliki kekhawatiran terkait dengan klamidia.

Baca disini : Mengobati penyakit klamidia Sesuai Anjuran Dokter

Bagaimana klamidia di Diagnosis dan Test 

Tes yang paling umum untuk klamidia adalah tes amplifikasi asam nukleat (NAAT). Dokter akan mengambil sampel cairan dengan melakukan usapan vagina/leher rahim atau mengumpulkan sampel urine. Kemudian, sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk memeriksa bakteri penyebab klamidia. 

Karena sebagian besar kasus klamidia tidak menunjukkan gejala, penting untuk menjalani skrining klamidia meskipun Anda tidak melihat tanda-tanda infeksi. CDC merekomendasikan agar wanita yang terinfeksi klamidia menjalani skrining secara teratur, karena wanita cenderung memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dari pada pria.

Konsultasi di Klinik Kirana

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. gejala dan penyebab klamidia sering mirip dengan infeksi lain yang mungkin memerlukan jenis perawatan yang berbeda.

Jika Anda telah menjalani pengobatan antibiotik tetapi gejala tidak juga membaik, segeralah kembali ke dokter. Ini mungkin menandakan adanya kondisi atau komplikasi lain.

Apabila Anda terinfeksi klamidia, penting untuk memberitahu pasangan seksual terakhir Anda agar mereka juga bisa melakukan tes dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Image by Freepik : https://www.freepik.com/free-photo/young-couple-suffering-from-std_30117053.htm#query=STD&position=2&from_view=search&track=sph&uuid=0b14226d-b426-46c2-9bb7-bee0518913f5
  • Mayoclinic. - Chlamydia trachomatis - (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chlamydia/symptoms-causes/syc-20355349). Accessed 17/12/2023
  • CDC. Sexually Transmitted Diseases (STDs) - Chlamydia - Facts & Brochures (https://www.cdc.gov/std/chlamydia/stdfact-chlamydia.htm). Accessed 17/12/2023
  • NHS. Symptoms-Chlamydia. (https://www.nhs.uk/conditions/chlamydia/symptoms/). Accessed 17/12/2023
  • Planned Parenthood. Chlamydia Symptoms (https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/chlamydia/chlamydia-symptoms). Accessed 17/12/2023
  • Ashasexualhealth. Chlamydia: Fast Facts (https://www.ashasexualhealth.org/chlamydia-101/). Accessed 17/12/2023

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait