Sifilis kongenital pada Bayi, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Kelamin August 16, 2023
SHARE ON
Sifilis kongenital pada Bayi, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Ketika Bayi Mendapatkan Sifilis dari Ibunya Selama Kehamilan, Ini Disebut Sifilis Kongenital

Sifilis kongenital berarti bahwa penyakit ini sudah ada sejak bayi lahir. Sifilis kongenital sepenuhnya dapat dicegah. Cara satu-satunya bayi Anda dapat terkena sifilis kongenital adalah jika Ibu mengidap sifilis dan menularkannya kepada bayi selama kehamilan atau persalinan.

Sifilis kongenital dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius seumur hidup bagi bayi. Ini juga dapat menyebabkan kematian bayi selama kehamilan dan setelah kelahiran. Cara terbaik untuk melindungi bayi Anda dari sifilis kongenital adalah dengan melindungi diri Anda dari sifilis sebelum dan selama kehamilan.

Gejala Sifilis kongenital awal

Dimulai selama 3 bulan pertama. Pada kulit bayai bisa berkembang lepuh besar atau ruam berwarna tembaga datar di telapak tangan dan kaki. Benjolan menonjol dan berkembang di sekitar hidung dan mulut serta di area popok. Sifilis kongenital dapat menyebabkan komplikasi bagi bayi Anda selama kehamilan dan setelah kelahiran. Bayi Anda mungkin tampak sehat saat lahir, tetapi sifilis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan di kemudian hari jika tidak segera diobati.

Biasanya, bayi di bawah usia 2 tahun yang terkena sifilis kongenital dapat mengalami berbagai kondisi yang meliputi:

  • Gangguan Tulang: Sifilis kongenital dapat menyebabkan inflamasi pada tulang dan tulang rawan. Ini mungkin mempengaruhi perkembangan tulang, terutama tulang panjang dan tulang rusuk, sehingga dapat menyulitkan bayi untuk bergerak dengan normal.

  • Pembesaran Liver: Dikenal juga sebagai hepatomegali, kondisi ini menunjukkan adanya peradangan atau infeksi pada hati yang dapat mempengaruhi fungsinya.

  • Pertumbuhan Berat Badan Terhambat: Bayi dengan sifilis kongenital mungkin tidak mengalami peningkatan berat badan yang signifikan dari berat lahirnya, yang menunjukkan adanya masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan.

  • Meningitis: Ini adalah inflamasi pada membran yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis pada bayi dengan sifilis kongenital dapat menunjukkan infeksi yang lebih serius dan memerlukan penanganan segera.

  • Sering Rewel: Kondisi tidak nyaman atau sakit yang diakibatkan oleh sifilis kongenital dapat membuat bayi menjadi lebih mudah rewel dan sulit untuk ditenangkan.

  • Anemia: Kekurangan sel darah merah yang sehat dapat terjadi pada bayi dengan sifilis kongenital, mengakibatkan mereka kurang memiliki energi dan mudah lelah.

  • Kulit Pecah: Luka atau retakan di sekitar mulut, genital, dan anus dapat terjadi, yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan risiko infeksi sekunder.

  • Ruam Kulit: Sifilis kongenital bisa menyebabkan ruam yang tidak gatal, yang mungkin muncul di berbagai bagian tubuh termasuk tangan dan kaki.

  • Kesulitan Menggerakkan Lengan dan Kaki: Peradangan pada tulang dan sendi dapat membatasi gerakan bayi, menyebabkan kesulitan dalam menggerakkan lengan dan kaki.

  • Cairan dari Hidung: Cairan yang sering keluar dari hidung, seperti mukus atau nanah, bisa menjadi tanda adanya infeksi atau iritasi pada saluran napas bayi.

Gejala Sifilis Kongenital Akhir

Dimulai Setelah 2 Tahun, sifilis kongenital akhir biasanya dimulai setelah bayi berusia 2 tahun. Luka dapat terbentuk di hidung dan mulut, serta tulang mungkin tumbuh secara tidak normal. Masalah mata dapat menyebabkan kebutaan dan jaringan parut pada kornea (lapisan bening di depan iris dan pupil). Masalah dengan perkembangan gigi dan tulang wajah juga dapat terjadi

  • Kelainan Pertumbuhan Gigi: Sifilis kongenital dapat menyebabkan gigi tumbuh tidak normal, misalnya bentuk gigi yang tidak teratur atau gigi yang terlalu jarang. Ini dapat mempengaruhi kemampuan mengunyah dan penampilan.

  • Gangguan pada Tulang: Anak-anak dengan sifilis kongenital mungkin mengalami masalah dalam perkembangan tulang, seperti bentuk tulang yang tidak normal atau kesulitan dalam gerakan akibat peradangan pada sendi.

  • Kebutaan atau Gangguan pada Kornea: Infeksi sifilis dapat merusak mata, termasuk kornea, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan serius hingga kebutaan.

  • Gangguan Pendengaran hingga Tuli: Sifilis kongenital dapat menyebabkan kerusakan pada saraf pendengaran yang berujung pada penurunan kemampuan mendengar atau bahkan tuli total.

  • Gangguan Pertumbuhan Tulang Hidung: Tulang hidung yang tidak berkembang dengan benar dapat menyebabkan masalah pernapasan dan estetika pada wajah anak.

  • Pembengkakan Persendian: Pembengkakan pada sendi-sendi dapat terjadi, menyebabkan nyeri dan membatasi gerakan, yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari anak.

  • Gangguan Kulit di Sekitar Mulut, Genital, dan Anus: Ruam atau luka pada kulit di area ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan risiko infeksi tambahan.

Mencegah Sifilis Kongenital pada Bayi

Infeksi sifilis kongenital memiliki keterkaitan erat dengan kondisi kesehatan dan riwayat infeksi sifilis pada ibu hamil. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil:

  • Perilaku Seksual yang Aman Sebelum Konsepsi: Mengadopsi perilaku seksual yang aman merupakan langkah penting untuk mencegah infeksi sifilis. Praktik ini tidak hanya melindungi Anda, tetapi juga mengurangi risiko penularan sifilis kepada bayi Anda.

  • Pemeriksaan Dini Jika Ada Risiko Infeksi: Jika Anda merasa berisiko terinfeksi sifilis, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah perkembangan sifilis ke tahap yang lebih lanjut.

  • Pemeriksaan Rutin Selama Kehamilan: Sangat penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan sifilis sejak awal, idealnya pada trimester pertama kehamilan, untuk deteksi dini dan pengobatan yang tepat.

  • Pemeriksaan Lanjutan Jika Ada Penyakit Menular Seksual Lain: Jika selama masa kehamilan Anda didiagnosis dengan penyakit menular seksual lain, perlu dilakukan pemeriksaan tambahan untuk sifilis, mengingat risiko infeksi yang lebih tinggi.

  • Pengobatan Dini Meningkatkan Peluang Kesembuhan: Peluang untuk sembuh bagi ibu dan bayi dari infeksi sifilis sangat tinggi jika kondisi ini terdeteksi dan diobati sejak awal.

Kesimpulan

Penting bagi Anda untuk rutin mengecek kesehatan saat kehamilan agar bayi terhindar dari gejala sifilis, terutama sebelum merencanakan kehamilan, agar dapat mencegah terjadinya Sifilis Kongenital pada calon bayi. Jika terlambat, Anda dapat mengkonsultasikannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang disesuaikan dengan gejala yang terjadi.

Konsultasikan gejala yang dialami dengan Klinik Kirana, klinik spesialis kulit dan kelamin terpercaya yang memiliki dokter berpengalaman dalam menangani penyakit menular seksual. Anda dapat berkonsultasi secara online secara gratis, untuk mengetahui tindakan atau pengobatan yang akan Anda jalani. Klik disini untuk, Konsultasikan Gejalamu Dengan Klinik Kirana.

Baca Juga:

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Hellosehat. Waspadai Sifilis Kongenital pada Bayi, Ini Gejala dan Penyebabnya https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/sifilis-kongenital-pada-bayi/. Accessed 29/11/2023
  • Msdmanuals. Syphilis in Newborns (https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/infections-in-newborns/syphilis-in-newborns). Accessed 29/11/2023
  • CDC. Congenital Syphilis https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/surveillancemanual/quick-reference-handbook/congenital-syphilis.html. Accessed 29/11/2023
  • Marchofdimes. Congenital Syphilis https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/planning-baby/congenital-syphilis. Accessed 29/11/2023

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait