Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai
Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat diobati, namun jika tidak ditangani dengan benar, sifilis dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan menimbulkan komplikasi pada tubuh.
Penyakit yang juga dikenal sebagai raja singa ini memiliki empat tahapan perkembangan: primer, sekunder, laten, dan tersier. Setiap tahapnya memiliki gejala yang berbeda-beda. Sifilis tahap tersier adalah yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital.
Apa Saja Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai?
Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak diobati. Penyakit raja singa ini dapat menyerang berbagai organ tubuh dan menyebabkan kerusakan permanen. Berikut adalah beberapa komplikasi sifilis yang perlu Anda waspadai, antara lain:
1. Gumma
Pada tahap tersier sifilis, dapat muncul benjolan yang disebut gumma. Benjolan ini terbentuk dari jaringan yang mati atau bengkak, biasanya muncul di kulit, tulang, hati, atau organ lain. Gumma juga dapat muncul di area wajah, langit-langit mulut, dan hidung. Dengan antibiotik, gumma biasanya dapat diatasi, tetapi jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ.
2. Gangguan Neurologis
Sifilis yang tidak diobati dapat menyerang otak dan saraf tulang belakang, yang dikenal sebagai neurosifilis. Komplikasi ini mencakup sakit kepala, stroke, meningitis, perubahan kepribadian, hingga gejala mirip demensia seperti kehilangan ingatan dan kesulitan berpikir. Neurosifilis juga dapat menyebabkan kejang, halusinasi, dan kelemahan otot akibat kerusakan saraf.
3. Gangguan Mata
Infeksi sifilis yang menyerang mata dikenal sebagai sifilis okular. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, kemerahan, pandangan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya. Dalam kasus yang parah, sifilis okular dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak segera diobati.
4. Gangguan Telinga
Sifilis yang menyerang telinga dikenal sebagai otosifilis. Komplikasi ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran, tinnitus (denging di telinga), dan vertigo. Infeksi ini memengaruhi sistem pendengaran dan vestibular, yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
5. Gangguan Kardiovaskular
Pada tahap tersier, sifilis dapat menyerang sistem kardiovaskular, menyebabkan peradangan pada aorta (arteri utama tubuh), aneurisma aorta, hingga gangguan katup jantung. Komplikasi ini sering muncul 10–25 tahun setelah infeksi awal dan dapat mengancam nyawa.
6. Infeksi HIV
Sifilis meningkatkan risiko tertular HIV karena luka (chancre) yang muncul di area genital memberikan jalan masuk bagi virus HIV ke dalam tubuh. Orang dengan sifilis memiliki risiko 2 hingga 5 kali lebih tinggi untuk tertular HIV dibandingkan mereka yang tidak memiliki sifilis.
7. Komplikasi Kehamilan dan Persalinan
Ibu hamil yang menderita sifilis berisiko menularkan infeksi ini kepada janinnya. Sifilis kongenital dapat menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kematian bayi setelah lahir, atau bayi lahir cacat. Bayi yang lahir dengan sifilis juga berisiko mengalami deformitas serius, kerusakan organ, hingga keterlambatan perkembangan.
Konsultasi di Klinik Kirana
Komplikasi sifilis dapat menyerang berbagai organ tubuh dan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Jika Anda mengalami gejala sifilis, seperti luka pada area genital, ruam kulit, atau memiliki risiko terpapar penyakit ini akibat riwayat hubungan seksual yang tidak aman, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
Klinik Kirana siap membantu Anda mengatasi kekhawatiran terkait sifilis atau masalah kesehatan seksual lainnya. Dengan layanan konsultasi yang profesional, kami akan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi kesehatan Anda.
Klik di sini untuk Periksa Sifilis bersama Klinik Kirana.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Hook, E. (1920). Syphilis. The Indian Medical Gazette, 55, 315 - 316. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-hook/4333bf3dc613507bbd4152b8874b16ca/
- Goh, B. (2005). Syphilis in adults. Sexually Transmitted Infections, 81, 448 - 452. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-adults-goh/4cd7844c893c51e9b11785a4e8afc8f3/
- Singh, A., & Romanowski, B. (1999). Syphilis: Review with Emphasis on Clinical, Epidemiologic, and Some Biologic Features. Clinical Microbiology Reviews, 12, 187 - 209. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-review-emphasis-clinical-epidemiologic-some-singh/b8a681f17878592b88a0460e53b5b302/
- Brown, D. L., & Frank, J. (2003). Diagnosis and management of syphilis. American family physician, 68 2, 283-90. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/diagnosis-management-syphilis-brown/b5e552f228115581adb7a7d7ff770cce/
- Tapson, V. (1887). Syphilis. Bristol Medico-Chirurgical Journal (1883), 5, 274 - 275. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-tapson/67bad66d35e359028f9af940c82adc9b/
- Pradhan, M., & Jain, S. (2000). Syphilis in pregnancy. Irish Journal of Medical Science (1926-1967), 28, 4-41. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-pregnancy-pradhan/86656e09bd535d1ab165711cae5c5d8c/
- Kiss, S., Damico, F. M., & Young, L. (2005). Ocular Manifestations and Treatment of Syphilis. Seminars in Ophthalmology, 20, 161 - 167. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/manifestations-treatment-syphilis-kiss/ffff249e5c845dbe935dafe4fa035817/
- Klein, J., McLaud, M., & Rogers, D. (2015). Syphilis on the Rise: Diagnosis, Treatment, and Prevention. The Journal for Nurse Practitioners, 11, 49-55. Diakses 02/03/2024 dari https://consensus.app/papers/syphilis-rise-diagnosis-treatment-prevention-klein/1c064d02051154ce9f08729856655b86/
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.