6 Dampak Disfungsi Ereksi di Kehidupan Pria

Kesehatan June 26, 2024
SHARE ON
6 Dampak Disfungsi Ereksi di Kehidupan Pria

Disfungsi ereksi adalah kondisi medis yang bisa sangat berdampak di kehidupan pria, baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Ditandai dengan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual, kondisi ini sering kali membawa dampak buruk bagi yang mengalaminya. Menurut berbagai penelitian dalam jurnal medis, disfungsi ereksi bukan hanya masalah kesehatan seksual, tetapi juga berdampak besar pada hubungan dan kehidupan pria.

Apa Saja yang Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, masalah vaskular, neurologis, psikologis, hormonal merupakan beberapa di antaranya. Penyakit tertentu juga dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, defisiensi testosteron, dan kanker prostat. Selain itu, kecemasan berlebih dan adanya masalah dalam hubungan juga sering menjadi penyebab psikologis terjadinya disfungsi ereksi.

6 Dampak Disfungsi Ereksi pada Pria

Disfungsi ereksi tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik pria yang mengalaminya, tetapi juga dapat membawa dampak signifikan terhadap hubungan romantis yang dijalaninya. Berikut adalah beberapa pengaruh disfungsi ereksi pada hubungan romantis :

1. Ketegangan dalam Hubungan

Disfungsi ereksi dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan romantis. Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual sering kali menyebabkan frustasi dan kekecewaan, baik bagi pria yang mengalami kondisi tersebut maupun pasangannya. Ketegangan ini bisa meningkat seiring waktu jika masalah tersebut tidak segera diatasi, karena dapat menyebabkan terjadinya konflik dan ketidakpuasan dalam hubungan.

2. Penurunan Keintiman Emosional

Hubungan seksual sering kali menjadi bagian penting dalam membangun dan mempertahankan keintiman emosional dalam hubungan. Ketika pria mengalami disfungsi ereksi, maka keintiman ini dapat terganggu dan menyebabkan pasangan merasa terpisah secara emosional. Kurangnya keintiman secara emosional dapat melemahkan ikatan antara pasangan dan mengurangi kepuasan dalam hubungan.

3. Komunikasi yang Terganggu

Kurangnya komunikasi yang jujur dan terbuka ke orang tercinta mengenai disfungsi ereksi dapat memperburuk hubungan yang sedang dijalani. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sex & Marital Therapy menunjukkan bahwa ada banyak orang yang merasa malu atau enggan untuk membicarakan masalah disfungsi ereksi secara terbuka dengan pasangannya. Kurangnya komunikasi ini tentu dapat menyebabkan kesalahpahaman dan rasa tidak dihargai, memperburuk dampak emosional dan hubungan yang ditimbulkan oleh disfungsi ereksi.

4. Merasa Malu dan Rendah Diri

Disfungsi ereksi sering kali menyebabkan rasa malu dan rendah diri pada pria yang mengalaminya. Pria yang mengalami kondisi ini akan merasa kurang maskulin atau tidak mampu memenuhi harapan pasangan mereka, yang menyebabkan penurunan harga diri. Namun rasa malu dan rendah diri tersebut kebanyakan hanya muncul apabila ada yang sedang membahas hal-hal seksual.

5. Depresi dan Kecemasan Berlebih

Dampak emosional dari disfungsi ereksi yang tidak boleh dianggap enteng adalah rasa cemas dan depresi berlebih. Kecemasan mengenai kemampuan dalam aktivitas seksual dapat menciptakan situasi yang buruk, di mana ketakutan akan kegagalan dapat menyebabkan stres berlebihan. Depresi yang diakibatkan oleh disfungsi ereksi juga dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan secara keseluruhan.

6. Berkurangnya Interaksi Sosial

Perasaan malu dan rendah diri yang terkait dengan disfungsi ereksi sering kali membuat mereka yang mengalaminya menarik diri dari interaksi sosial. Mereka akan sebisa mungkin menghindari situasi di mana masalah seksual mereka bisa terungkap, seperti bertemu dengan teman atau kencan dengan pasangan. Berkurangnya interaksi sosial ini tentu dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian, yang mengakibatkan negatif pada kesehatan mental dan emosional.

Kesimpulan

Disfungsi ereksi tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik pria yang mengalaminya, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada hubungan romantis yang mereka jalani. Ketegangan dalam hubungan dapat timbul akibat ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual, akan memunculkan frustasi dan kekecewaan baik pada pria maupun pasangannya. Selain itu, dampak emosional seperti rasa malu, rendah diri, kecemasan berlebih, dan depresi sering kali menyertai kondisi ini, yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari pria yang mengalaminya.

Disfungsi ereksi adalah masalah serius yang memerlukan penanganan segera. Dengan mengatasi masalah ini, pria akan dapat meningkatkan kualitas hidup serta memperbaiki hubungan dengan pasangan mereka. Penting untuk diingat bahwa penanganan tidak hanya mencakup pengobatan medis seperti obat-obatan dan terapi, tetapi juga perubahan gaya hidup yang sehat. Berkonsultasi dengan tenaga medis profesional seperti yang tersedia di Klinik Kirana adalah langkah awal yang bijak dalam menangani masalah ini secara efektif. Klinik Kirana menyediakan layanan kesehatan terpercaya untuk membantu pasien mencapai kesehatan seksual yang optimal.

 

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Rew KT, Heidelbaugh JJ. Erectile Dysfunction. Am Fam Physician. 2016 Nov 15;94(10):820-827. PMID: 27929275. Accessed 24/6/2024
  • Gebremedhin HT, Mezgebo HM, Geberhiwot GT, Gebru TT, Tesfamichael YA, Ygzaw HB, Baraki MF, Woledemariam GT, Gebru TH, Tadese HT, Kindeya GG, Azale T. Erectile dysfunction and its associated factors among the male population in Adigrat Town, Tigrai Region, Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS One. 2021 Mar 19;16(3):e0242335. doi: 10.1371/journal.pone.0242335. PMID: 33740010; PMCID: PMC7978351. Accessed 24/6/2024
  • Fu F, Duthie CJ, Wibowo E, Wassersug RJ, Walker LM. Openness to Using an External Penile Prosthesis for Maintaining Sexual Intimacy by Individuals with Erectile Dysfunction: A Cross-Sectional Study. Sex Med. 2022 Oct;10(5):100559. doi: 10.1016/j.esxm.2022.100559. Epub 2022 Aug 26. PMID: 36030692; PMCID: PMC9537238. Accessed 24/6/2024
  • Winton MA. Gender, sexual dysfunctions, and the Journal of Sex & Marital Therapy. J Sex Marital Ther. 2001 Jul-Sep;27(4):333-7. doi: 10.1080/009262301317081089. PMID: 11441517. Accessed 24/6/2024
  • Brink SM, Iarajuli T, Shin D. Characteristics of direct-to-consumer platforms offering erectile dysfunction treatment. Sex Med. 2023 Aug 2;11(4):qfad038. doi: 10.1093/sexmed/qfad038. PMID: 37547870; PMCID: PMC10397420. Accessed 24/6/2024
  • Hong ZM, Chen ZL, Feng JL, Wang SJ, Qiu JF, Zeng YL, Wang Q, Wang JS. Mechanistic analysis of erectile dysfunction in a depression rat model. J Int Med Res. 2022 May;50(5):3000605221100334. doi: 10.1177/03000605221100334. PMID: 35615771; PMCID: PMC9152200. Accessed 24/6/2024
  • Alwaal A, Al-Sayyad AJ. Utilization of penile prosthesis and male incontinence prosthetics in Saudi Arabia. Urol Ann. 2017 Oct-Dec;9(4):353-356. doi: 10.4103/UA.UA_46_17. PMID: 29118538; PMCID: PMC5656961. Accessed 24/6/2024

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait