Ketika sunat dilakukan, beberapa orang memiliki keraguan tentang bagaimana cara merawat luka sunat yang harus dilakukan. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan yang berujung pada rasa takut akan segala resiko yang ada. Meskipun begitu, hal tersebut perlu dilakukan demi kesehatan laki-laki ke depannya.
Setelah proses beda sunat dilakukan, biasanya akan memberikan efek bekas luka jahit yang membutuhkan beberapa waktu pemulihan. Pada dasarnya, benang yang digunakan untuk khitan memang khusus agar bisa menyatu dengan daging di sekitarnya. Meskipun begitu, perawatan tetap wajib kamu lakukan untuk menghindari infeksi atau masalah lainnya. Berikut adalah 7 cara benar merawat luka sunat yang kami anjurkan.
1. Menjaga Luka agar Tetap Kering
Menjaga luka agar tetap kering merupakan langkah pertama yang harus kamu lakukan agar tidak terjadi infeksi. Luka pasca operasi khitan harus dipastikan terus mengalami pengeringan dalam waktu 5 hingga 10 hari (waktu normal). Contohnya adalah penerapan pada kain kasa yang digunakan sebagai perban.
Selama proses pemulihan, kain kasa harus tetap berada dalam kondisi kering. Apabila kain mulai basah karena cipratan air atau hal lainnya, segera ganti dengan kain baru.
2. Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter
Ketika sunat sudah selesai dilakukan, kamu mungkin akan merasakan nyeri atau perih di sekitar area penis. Untuk hal tersebut, biasanya dokter memberikan obat berupa antinyeri dengan resep yang sudah disesuaikan dengan kondisi kamu. Contoh obat secara umumnya adalah ibuprofen dan paracetamol.
Bagaimana dengan obat tradisional? Apakah boleh diminum selama pemulihan sunat? Jawabannya adalah boleh saja selama berada di bawah anjuran dokter. Jadi, ada baiknya kamu bicarakan terlebih dahulu dengan dokter agar tidak terjadi salah langkah. Contohnya adalah mengonsumsi jamu yang terbuat dari ramuan kunyit.
3. Gunakan Bawahan yang Longgar
Selama proses penyembuhan, kamu disarankan untuk menggunakan celana yang cenderung longgar. Salah satu alasannya adalah karena bawahan longgar dapat mempermudah sirkulasi udara sehingga penis lebih cepat kering.
Hal ini akan berbalik jika kamu menggunakan pakaian ketat. Pakaian ketat yang menekan penis akan membuat sirkulasi udara terhambat sekaligus menimbulkan rasa sakit. Celana apa pun bebas selama dapat menyokong area sunat. Beberapa orang di Indonesia sendiri memakai sarung karena udara dapat lebih mudah masuk dan membantu proses pengeringan luka.
Jika dilakukan ketika masih bayi, maka popok yang menutupi area genital harus diganti secara rutin. Popok sangat rentan untuk basah karena aktivitas bayi yang tidak bisa begitu dikontrol. Apabila dibiarkan dalam kondisi basah maka ada kemungkinan terjadi infeksi pada bayi sehingga memperlambat penyembuhan luka.
4. Jaga Luka Sunat tetap Bersih
Menjaga penis agar tetap bersih adalah cara perawatan sunat berikutnya. Penis yang baru disunat memiliki kerentanan terhadap segala penyebab yang mampu membawa infeksi dan rasa nyeri.
Cara membersihkan luka pasca sunat adalah dengan menggunakan air hangat suam-suam kuku. Setelah itu, keringkan menggunakan handuk bersih dan lembut. Tepuk-tepuk di sekitar area penis secara perlahan, tidak perlu digosok. Jika ingin menggunakan sabun, pastikan produk tersebut terbebas adair bahan kimia keras seperti antiseptik, pengawet, dan pewangi. Penggunaan air hangat ini hanya diperbolehkan setelah 3 hari pasca sunat.
Selain menggunakan air hangat, kamu juga bisa menggunakan larutan NaCl atau cairan infus. Caranya adalah dengan membuka penutup luka di hari kedua setelah sunat. Setelah itu, bersihkan secara perlahan. Pembersihan menggunakan air steril ini sangat membantu dalam mengurangi resiko infeksi pada luka penis.
Setelah dibersihkan, kamu dapat memberikan salep setelah penis dibersihkan. Contohnya adalah petroleum jelly yang berfungsi untuk mempercepat pemulihan. Selain itu, fungsi lain dari salep adalah untuk mencegah penis menempel pada celana.
Sedangkan dari segi kebersihan perban, kamu harus mengganti apabila perban basah atau kotor. Caranya adalah dengan melepas perban perlahan dari penis, gunakan air hangat atau cairan infus untuk mempermudah proses. Bersihkan penis, kemudian pasang dengan perban baru menggunakan kasa dan plester bersih.
5. Makan Makanan Bergizi
Makanan bergizi dan penuh kandungan bermanfaat adalah hal penting yang harus kamu perhatikan selama pemulihan. Tujuannya tidak lain adalah agar terhindar dari berbagai penyakit sehingga tubuh tetap dalam keadaan sehat. Apabila kamu memiliki alergi terhadap makanan tertentu, ada baiknya untuk menghindari agar penyembuhan tidak terganggu.
Salah satu kandungan yang membantu pemulihan luka sunat adalah protein. Beberapa kepercayaan masyarakat menganggap bahwa makanan seperti tahu, tempe, dan telur harus dihindari karena dapat membuat gatal. Padahal, tidak ada pantangan khusus dalam proses perawatan luka sunat. Justru, makanan seperti tahu, tempe, dan telur merupakan contoh produk pemasok protein tinggi.
6. Kurangi Aktivitas Berat
Langkah berikutnya adalah dengan mengurangi aktivitas gerak, khususnya yang menyebabkan gerakan pada area selangkangan dan penis. Contohnya adalah bersepeda, bermain kuda-kudaan, melompat, berlari, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar bekas operasi tidak rusak dan menghambat penyembuhan.
Setidaknya, kamu harus mengurangi aktivitas berat selama satu minggu setelah operasi dilakukan. Tiga hari pertama merupakan waktu tercepat pemulihan, setelahnya kamu bisa melakukan aktivitas normal seperti berjalan. Berjalan mampu memperbaiki aliran darah sehingga penyembuhan berlangsung lebih cepat. Waktu maksimum dari perawatan sunat adalah sekitar 3 minggu.
7. Hindari Berendam
Poin terakhir adalah kamu harus menghindari aktivitas berendam. Pada beberapa pasca operasi, gunakanlah pancuran (shower) atau gayung jika ingin mandi. Memaksa diri untuk berendam di air bak mandi biasa akan meningkatkan resiko infeksi karena pada dasarnya bak mandi bukanlah air steril. Bahkan, dokter juga menyarankan untuk tidak mandi terlebih dahulu selama beberapa hari.
Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Sunat Pada Kesehatan Laki-Laki Beserta Prosedurnya Berikut Ini!
Kapan Harus Segera Periksa ke Dokter?
Semua langkah di atas merupakan serangkaian perawatan untuk mencegah terjadinya beberapa hal yang tidak diinginkan setelah operasi. Pada beberapa kasus, sunat memberikan sedikit efek samping yang akan membaik seiring waktu. Meskipun begitu, kamu harus tetap memeriksakan diri apabila terjadi:
- Tubuh lemas berlebih
- Demam di atas 38oC
- Pendarahan pada bekas luka
- Area luka membengkak disertai dengan warna kemerahan
- Mual muntah disertai pusing
- Terasa sakit atau bahkan tidak bisa buang air kecil
- Urine berbau, keruh, atau disertai pendarahan
Itulah penjelasan tentang 7 cara merawat luka sunat yang harus kamu lakukan. Berdasarkan penelitian dari 60 responden orang tua, lebih dari setengahnya memiliki pengetahuan kurang dalam menangani luka setelah operasi sirkumsisi, khususnya untuk anak berusia 6 - 12 tahun. Jadi, pastikan kamu melakukannya dengan benar sehingga tidak terjadi atau memperparah efek samping yang ada.
Konsultasi rencana Sunat pada anak melalui layanan Dokter via whatsapp Klinik Kirana
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Herawati, Vitri Dyah. Indriyati. Sutrisno. Widiyono. Diakses 2023. Pelatihan Perawatan Luka Pasca Khitan Metode Super Ring
- Azizah, Fidrotin. Mafthukhin, Ahmad. Fajriyah, Nikmatun. Diakses 2023. Gambaran Pengetahuan Orang Tua (Ibu) Tentang Perawatan Luka Sirkumsisi Pada Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun)
- Klikdokter. Diakses 2023. 10 Perawatan Tepat agar Luka Sunat Cepat Sembuh
- RSUD dr. Iskak Tulungagung. Diakses 2023. Perawatan Tepat Agar Luka Khitan Cepat Sembuh
- Hellosehat. Diakses 2023. 9 Tips Perawatan Setelah Khitan agar si Kecil Cepat Sembuh
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.