Begini Cara Mengobati Gonore agar Cepat Sembuh

Kelamin December 11, 2024
SHARE ON
Begini Cara Mengobati Gonore agar Cepat Sembuh

Gonore, atau kencing nanah, adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.

Apabila tidak segera diobati, gonore berpotensi menyebabkan komplikasi, seperti infertilitas dan penyakit radang panggul. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah dampak lebih serius dari penyakit ini.

Bagaimana Gonore (Kencing Nanah) pada Pria dan Wanita Diobati?

Gonore diobati dengan antibiotik, baik melalui suntikan maupun obat oral. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan ceftriaxone sebagai antibiotik yang diberikan melalui suntikan, sering dikombinasikan dengan azithromycin secara oral untuk meningkatkan efektivitas dan mencegah resistensi.

Pada pria, pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala seperti nyeri saat buang air kecil atau keluarnya cairan abnormal dari penis. Sementara pada wanita, antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi di area seperti serviks, rektum, uretra, atau tenggorokan.

Sebelum pengobatan dimulai, dokter biasanya mendiagnosis kencing nanah melalui dua metode, yaitu tes urin dan swab. Swab dilakukan di area tertentu seperti tenggorokan, vagina, uretra, atau anus, tergantung lokasi infeksi. Dokter juga mungkin memeriksa keberadaan PMS lain, seperti klamidia atau HIV, karena infeksi ini sering terjadi bersamaan.

Setelah pengobatan, gejala biasanya membaik dalam beberapa hari, meski nyeri pada panggul, testis, atau area lain mungkin memerlukan waktu hingga dua minggu untuk hilang sepenuhnya. Penting untuk menyelesaikan semua dosis antibiotik sesuai arahan dokter, meskipun gejala sudah mereda, guna memastikan infeksi benar-benar teratasi.

Pengobatan Gonore pada Ibu Hamil

Pengobatan gonore pada ibu hamil sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin. Dokter akan memilih obat yang aman dan efektif tanpa membahayakan janin. Penting bagi ibu hamil untuk memberikan informasi lengkap tentang kehamilannya saat berkonsultasi.

Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk risiko penularan ke bayi saat persalinan. Bayi yang terinfeksi berisiko mengalami radang mata (konjungtivitis), kelahiran prematur, atau infeksi darah. Oleh karena itu, pengobatan segera dan menyeluruh sangat dianjurkan.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pengobatan Gonore

Gonore adalah PMS yang memerlukan perhatian khusus selama pengobatan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan tidak kambuh. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menjalani pengobatan kencing nanah, antara lain:

  • Pastikan Anda mengonsumsi semua obat sesuai resep dokter, meskipun gejala sudah hilang. Pengobatan harus dilakukan hingga tuntas untuk memastikan infeksi teratasi sepenuhnya.

  • Pasangan seksual Anda juga harus menjalani pengobatan untuk mencegah infeksi berulang. Kencing nanah mudah menyebar kembali jika pasangan tidak diobati.

  • Jangan melakukan hubungan seksual setidaknya selama 7 hari setelah menyelesaikan pengobatan. Ini penting untuk mencegah penularan atau infeksi ulang.

  • Lakukan pemeriksaan ulang setelah 3 bulan untuk memastikan infeksi benar-benar hilang. Tes ini penting, terutama jika Anda aktif secara seksual, untuk memastikan tidak ada infeksi yang tersisa.

  • Hindari berbagi antibiotik dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan resistensi antibiotik, membuat infeksi lebih sulit diobati di masa depan.

  • Jika Anda masih mengalami gejala setelah pengobatan selesai, segera konsultasikan dengan dokter. Laporkan juga efek samping seperti mual atau muntah untuk memastikan pengobatan tetap efektif.

Apa yang Akan Terjadi Bila Gonore Tidak Diobati?

Jika tidak diobati, gonore dapat menimbulkan komplikasi yang memengaruhi kesehatan pria maupun wanita. Berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi bila gonore tidak diobati, antara lain:

  • Epididimitis pada pria: Infeksi pada saluran epididimis dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan testis, dan penurunan kesuburan.

  • Infertilitas pada pria: Infeksi yang berkepanjangan di testis dan kelenjar prostat dapat mengurangi produksi sperma, sehingga meningkatkan risiko infertilitas.

  • Infertilitas pada wanita: Penyumbatan tuba falopi akibat kencing nanah dapat menyebabkan kesulitan hamil atau kemandulan.

  • Penyakit radang panggul pada wanita: Infeksi yang menyebar ke rahim, ovarium, atau tuba falopi dapat memicu nyeri panggul kronis dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

  • Penyebaran infeksi melalui darah: Kencing nanah yang tidak diobati dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah, menyebabkan komplikasi seperti ruam kulit dan nyeri sendi.

 

Baca juga : 

 

Konsultasi di Klinik Kirana

Penting untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan menghindari bergonta-ganti pasangan seksual untuk mengurangi risiko infeksi gonore. Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan kencing nanah atau merasa berisiko terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan konsultasi mengenai gejala gonore atau masalah kesehatan seksual lainnya, Anda bisa langsung menghubungi Klinik Kirana dan melakukan booking konsultasi dengan tenaga medis yang berpengalaman. Jangan menunda untuk mencari bantuan, karena penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Centers for Disease Control and Prevention. "STD Treatment Guidelines." CDC, 2022. Accessed 21/06/2024
  • Smith, John, et al. "The Importance of Comprehensive Sexual Education in Preventing STDs." Journal of Sexual Health, vol. 15, no. 2, 2021, pp. 123-134. Accessed 21/06/2024
  • Johnson, Emily, and Rachel White. "Communication in Sexual Health Relationships." Journal of Health Communication, vol. 27, no. 4, 2020, pp. 456-467. Accessed 21/06/2024
  • Brown, Lisa, et al. "Risk Factors for Sexually Transmitted Infections." International Journal of STD & AIDS, vol. 30, no. 3, 2019, pp. 145-157. Accessed 21/06/2024
  • Miller, David, and Susan Green. "The Importance of Personal Hygiene in Preventing STDs." Public Health Reviews, vol. 40, no. 5, 2018, pp. 678-690. Accessed 21/06/2024
  • Lee, Kevin, et al. "The Role of Vaccination in Prevention of HPV and Hepatitis B." Vaccine, vol. 40, no. 8, 2022, pp. 1024-1035. Accessed 21/06/2024

Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Artikel Terkait