Tidak Disarankan, Ini 4 Bahaya Mengintai Berhubungan Badan Lewat Belakang
Sebagai sepasang suami-istri, melakukan hubungan intim merupakan hal wajar yang bisa dilakukan kapan saja. Menyalurkan setiap fantasi melalui gaya bercinta juga tidak ada masalah untuk bersenang-senang dan tidak membosankan. Salah satu cara yang sering jadi keinginan banyak pasangan adalah berhubungan lewat belakang atau anal. Di sisi lain, berhubungan lewat belakang juga memiliki potensi bahayanya tersendiri.
Apa Itu Berhubungan Lewat Belakang?
Hubungan lewat belakang atau sering dikenal sebagai seks anal merupakan suatu gaya atau variasi dalam berhubungan seksual dengan cara merangsang melalui anus / dubur. Caranya bisa beragam, mulai dari merangsang menggunakan tangan, mainan seks, hingga menggunakan penis secara langsung.
Bukan tanpa alasan, merangsang anus memang memberikan efek lebih karena terdiri dari ujung saraf. Ujung saraf ini bersifat sangat sensitif sehingga dijadikan pilihan untuk merangsang pasangan.
Bagi beberapa orang, hal anal seks memang masih terdengar tabu dan asing karena memang seharusnya bukanlah seperti itu. Hubungan yang sehat seharusnya dilakukan dengan benar melalui vagina. Meski begitu, fenomena ini tetap berkembang di masyarakat, termasuk bagi pasangan yang sah.
Risiko Terlibat Dalam Hubungan Intim Melalui Bagian Belakang
Pada dasarnya, anus merupakan salah satu bagian dari sistem pencernaan manusia yang berfungsi sebagai jalan keluar bagi tinja, sisa hasil pengolahan makanan. Feses sendiri umumnya memiliki kandungan air, selulosa, lemak, senyawa organik, protein, dan kolesterol. Akan tetapi, perlu kamu ketahui bahwa feses didominasi oleh bakteri.
Apabila kamu melakukan hubungan intim melalui anus, pastinya akan sangat berbahaya apabila terkontaminasi dengan bakteri tersebut. Selain itu,ada juga potensi lain yang dapat mengancam kondisi kesehatan diri sendiri maupun pasangan. Berikut adalah beberapa resiko yang bisa saja terjadi.
1. Berisiko Membawa Bakteri
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, feses didominasi oleh bakteri dan besar kemungkinannya bakteri tersebut juga terdapat di sekitar anus. Dalam anus, ada satu bagian otot bernama anal sphincter. Setiap kali selesai buang air besar, otot ini akan mengencang secara otomatis. Bagian ini dapat melemah apabila anal seks terus dilakukan. Akibatnya, anus kemungkinan tidak dapat menahan kotoran dengan baik.
Selain itu, jaringan pada anus juga bisa melemah sehingga melepas bakteri dan virus untuk masuk ke pembuluh darah. Di sinilah infeksi dan penyakit berpotensi untuk menjangkit. Tidak hanya infeksi, penyakit kanker juga dapat mengintai melalui virus Human Papilloma. Virus ini memang menjadikan hubungan seks anal sebagai salah satu penyebarannya. Apabila tidak dilakukan dengan benar, kemungkinannya akan semakin lebih besar.
2. Terkena Penyakit Menular
Penyakit menular seksual pada hakikatnya sudah sangat berpotensi meskipun dilakukan melalui vagina. Potensinya bisa meningkat jika melakukan hubungan badan lewat belakang. Contohnya adalah HIV atau Human Immunodeficiency Virus yang berbahaya bagi diri sendiri maupun pasangan.
Faktor yang sangat berpotensi menularkan HIV adalah dari segi perilaku seksual. Terlebih lagi jika kamu memiliki lebih dari satu pasangan dan berhubungan secara bergantian dari satu perempuan ke perempuan lain. Jika cara normal saja berpotensi besar membawa HIV, apa kabar dengan anal seks?
Sebuah penelitian membuktikan bahwa persentase kasus beresiko HIV pada anal seks mencapai angka 47.9%. Jika kamu mengira ini angka yang rendah, sebenarnya tidak juga mengingat hubungan seks anal dengan HIV terbukti lebih kuat di antara penyebab lain, seperti jumlah pasangan dan penggunaan kondom. Kemungkinan tersebut bisa saja semakin besar, terlebih lagi jika memiliki banyak pasangan.
Selain ikatan kuat antara seks anal dan HIV, penelitian lain juga mengungkapkan bahwa resiko terkena HIV 30 kali lipat lebih besar dibanding melalui vagina. Meskipun pelaku tidak memiliki riwayat atau potensi terkena infeksi menular seksual, kerentanannya tidak berubah. Beberapa penyakit yang dapat mengintai antara lain:
- Human Papillomavirus atau HPV
- Herpes Genital
- Hepatitis B
- Kanker
- Kutil kelamin
- Sipilis
- Gonorea
- Fistula (kondisi dimana feses tidak dapat keluar dari usus)
Bakteri lain seperti Hepatitis A dan Escherichia coli juga dapat menular dengan mudah. Tidak hanya lewat anus, melainkan lewat lidah juga. Bagaimana tidak melakukan penetrasi menggunakan penis ke anus? Potensinya tetap tidak berubah, termasuk ketika hanya memasukkan jari saja.
3. Pendarahan
Pendarahan bisa dikatakan masih tergolong wajar terjadi jika tidak terbiasa. Hal ini karena hubungan badan lewat jalur belakang ini dapat menyebabkan anal fissures, yaitu robekan pada lapisan luar anus. Kejadian tersebut menjadi lebih berpotensi lagi apabila hubungan dilakukan dengan cara yang kasar. Pada akhirnya, robekan ini berujung pada ketidaknyamanan ketika berhubungan dan BAB.
Tidak hanya itu, pendarahan ketika melakukan anal juga dapat menjadi pertanda bahwa terjadi sebuah infeksi. Infeksi ini memiliki potensi untuk berkembang ke berbagai penyakit lain, termasuk infeksi menular seksual. Penyakit seperti klamidia dan gonore mampu berkembang di sekitar rektum.
4. Cedera
Secara fungsional, anus juga memiliki peran sebagai pelindung usus. Bagian dalam dari anus sendiri memiliki tekstur lembut dan cenderung tipis. Oleh karena itu, lapisan ini mudah robek sehingga menimbulkan pendarahan yang berakhir pada cedera.
Apabila cedera sudah terjadi, disarankan untuk segera menghentikan aktivitas anal seks sebelum semakin parah. Apabila semakin memburuk dan rasa sakit tidak hilang dalam 30 menit atau lebih, segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa mencari pertolongan ke tim medis melalui Unit Gawat Darurat atau UGD di rumah sakit.
Itulah penjelasan mengenai bahaya yang mengintai ketika melakukan hubungan badan lewat belakang. Karena potensi bahaya yang lebih besar dibanding melalui jalur depan (vagina), sebaiknya cobalah untuk menghindari aktivitas seks anal. Bukan hanya karena potensi penyakit, tapi tingkat kebersihan juga harus lebih diperketat lagi.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Riyatin. Suryono. Haryanti, Titik. Diakses 2023. Faktor Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Wanita di Kabupaten Sragen
- Medical News Today. Diakses 2023. Is rectal bleeding after sex a cause for concern?
- Hellosehat. Diakses 2023. Jangan Asal! Ketahui Bahaya Berhubungan Badan Lewat Belakang
- Halodoc. Diakses 2023. Pikir-Pikir Dulu Sebelum Hubungan Intim Lewat Belakang
Konsultasi Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!
Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor 082122077347 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.